octa vaganza
Profil  

Mengurus Koperasi dengan Hati

Dedikasi Yakobus Jano terhadap koperasi tidak perlu diragukan lagi. Hampir separuh usianya difokuskan untuk cawe-cawe membesarkan KSP Kopdit Pintu Air. Dengan tangan dinginnya, koperasi yang berpusat di Dusun Rotat, Kabupaten Sikka, NTT itu menjelma menjadi salah satu koperasi terbesar di tanah air dengan basis anggota yang luas.

Kunci utama kesuksesan pria kelahiran Maumere, 15 September 1953 itu selama 28 tahun memimpin Kopdit Pintu Air adalah mengurusnya dengan hati. “Dengan ketulusan hati pekerjaan seberat apapun akan terasa ringan. Itulah yang saya lakukan selama mengelola usaha koperasi,” ungkap Jano.

Dengan ketulusan hati dan kecintaannya terhadap koperasi ia mampu mengatasi keterbatasan dan tantangan yang adang. Kemampuannya dalam membangun komunikasi dengan anggota patut diacungi jempol. Pasalnya, ia berhasil membangun kesadaran kolektif berkoperasi kaum marjinal seperti nelayan, tani, ternak, dan buruh yang selama ini sering dipandang sebelah mata.

Kejeliannya dalam melihat potensi bisnis terbukti dengan mengembangkan usaha di sektor riil produktif yang dikelola oleh anak perusahaan Kopdit Pintu Air. Tercatat kini kopdit terbesar di Indonesia itu memiliki 11 unit usaha yang terdiri dari 8 (delapan) Perseroan Terbatas dan 2 (dua) unit usaha serta 1 (satu) unit sosial.

Ke-11 unit usaha tersebut antara lain, PT. Asia Jaya, PT. Pintu Air Swalayan yang mempunyai unit usaha minyak kelapa dan Unit PCRI yaitu Sabun, PT. Garam, PT. Sumber Air Minum Rotat, PT. Sumber Energi yang mempunyai Unit Usaha Perthashop di Kabupaten Sikka dan Flores Timur, PT. Pintar Asia Resort, PT. Agro Foresti Wairita dan PT. Media Grup (Ekora NTT). Sementara itu satu unit sosial untuk mengurus kaum difabel dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Strategi pengembangan usaha terbukti jitu karena usaha koperasi dan dukungan dari anggota semakin besar. Pada akhir tahun lalu, asetnya sebesar Rp1,752 triliun, Pinjaman anggota mencapai Rp1,486 triliun, dan SHU sebesar Rp2,918 miliar, tumbuh 13% dari tahun sebelumnya senilai Rp2,573 miliar. Jumlah anggota bertambah sebanyak 26.242 orang menjadi 298.467 orang.

Jano menambahkan, jaringan pelayanan Kopdit Pintu Air juga semakin luas di luar NTT. Kini terdapat 59 Kantor Cabang dan 5 (lima) Kantor Cabang Pembantu (KCP) yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia.

Melihat perkembangan usaha yang dicapai, Jano tetap rendah hati. Baginya, yang penting adalah koperasi mampu meningkatkan kesejahteraan anggota. Oleh karenanya, ia berharap koperasi yang digagas dari pinggiran itu dapat terus bertahan. “Kopdit Pintu Air ingin hidup seribu tahun lagi,” pungkasnya.

Exit mobile version