Kenyataan sering kali tidak seindah harapan. Begitu pula dalam mengelola usaha koperasi. Meski diberi label heroik sebagai lembaga sokoguru ekonomi, namun realitasnya tidak semewah jargon tersebut. Banyak tantangan yang dihadapi baik yang bersumber dari internal maupun eksternal.
Virgimus Botha, Kepala Bidang Penyehatan Kredit KSP Kopdit Pintu Air mengungkapkan dalam mengatasi dinamika yang beragam perlu strategi fleksibel dan dinamis, tergantung tantangan yang dihadapi. Ambil contoh, ketika menghadapi perbedaan pendapat di internal perlu dihadapi dengan sikap terbuka dan dewasa agar kekompakan tetap terjaga. “Tantangan itu bukan untuk dihindari, tetapi dihadapi untuk dicarikan solusinya,” ujar Virgimus.
Di lain sisi, ketika menghadapi persaingan usaha dengan sesama koperasi atau lembaga keuangan lain, pria kelahiran Rotat, 26 Februari 1972 itu menekankan perlunya peningkatan kegiatan promosi dan sosialisasi produk unggulan. Sehingga, masyarakat lebih mengenal produk dan berharap menjadi anggota.
Pengagum Bung Hatta itu menambahkan, di era digital sekarang setiap koperasi dituntut untuk mengimplementasikan digitalisasi layanan. Kopdit Pintu Air telah melakukan digitalisasi layanan untuk memudahkan layanan kepada anggota dan menjadikan proses bisnis lebih cepat dan efisien. “Di zaman sekarang koperasi harus beradaptasi dengan digitalisasi agar lebih efisien dan menjangkau masyarakat lebih luas,” pungkasnya. (Djt).
