JAKARTA—-Bulan film nasional yang jatuh pada Maret ini ditandai dengan semakin bergairahnya film nasional. Sejak Januari hingga awal Maret 2019 ini lebih dari 25 judul film sudah ditayangkan , tiga di antaranya meraup penonton di atas satu juta.
Data dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mengungkapkan pada 2018 jumlah penonton film Indonesia di atas 50 juta. Jumlah ini meningkat dibandingkan 2017 sebanyak 42 juta penonton. Itu sebabnya Industri perfilman nasional menjadi salah satu subsektor ekonomi kreatif yang ikut disorot pemerintah.
Bekraf berencana mendorong bertambahnya jumlah bioskop dari sekitar 1.700 menjadi 3.000 bioskop. Dengan demikian diharapkan jumlah penonton akan makin bertambah.
Menurut Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Sjafruddin penambahan jumlah bioskop memang akan membuka pasar penonton film Indonesia menjadi lebih besar, terutama kalau bioskop itu didirikan di daerah yang sebetulnya pasar yang lebih potensial.
“Di luar kota besar film Indonesia terutama yang bergenre horor lebih disukai dan film Hollywood tidak laku,” kata Djonny ketika dihubungi Peluang, beberapa waktu lalu .
Kalau pemerintah berniat menambah jumlah bioskop, maka harus diperlakukan seperti UKM. Pengusaha di bidang perbioskopan mendapatkan semacam dana bergulir. Karena untuk mendirikan bioskop dengan empat layar butuh dana lebih dari Rp6 miliar.
“Selain itu pajak pun harus dibuat seragam misalnya 10 persen. Tidak seperti sekarang ada yang sampai 25 persen dengan dalih Pendapatan Asli Daerah. Tarif listrik pun juga dibantu, karena industri bioskop tidak seperti hotel,” kata dia lagi.
Dengan demikian bioskop akan tumbuh segmented. Pasar film Indonesia akan lebih luas.
Sutradara Ifa Isfansyah juga mengharapkan pertambahan bioskop ini. Jadi bioskop tidak hanya akan ada di mal, pusat perbelanjaan seperti sekarang. Dengan adanya bioskop di pelosok, maka tercipta segmentasi penonton lebih luas. Termasuk juga tempat untuk film indie.
“Saya melihat meningkatnya jumlah penonton film nasional hal yang baik. Tapi karena konsentrasi bioskop hanya di tempat tertentu, kenyataannya hanya dua film Indonesia yang unggul saat ini, yaitu Dilan 1991 dan Foxtrot Six, “ kata peraih Piala Citra untuk film terbaik 2011 lewat Sang Penari.
Sebagai catatan Dilan 1991 masih mendominasi layar bioskop bahkan ada yang empat layar. Jumlah penontonnya hingga hari kelima menembus 3,1 juta penonton (Irvan Sjafari).