Menakar Visi Koperasi Capres

imam fathurohim

Oleh: Imam Fatturrohmin

Lima tahun ke depan dari sekarang, Indonesia punya presiden baru. Siapapun yang terpilih dari ketiga kandidat yang bertarung, Anies Rasyid Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, pastinya mereka adalah para pembaharu. Karena seorang presiden sudah sangat siap dengan visi misi dan juga gizi yang akan memenuhi sandang, pangan, papan rakyat.

Dari semua program yang dibeberkan saat putaran debat capres tempo hari, menarik jika kita lihat visi mereka masing-masing tentang koperasi. Menurut saya ini urgent, mengingat jumlah anggota koperasi mencapai 29,44 juta orang (data Kemenkop UKM per 2022) dengan putaran aset mencapai Rp 281,57 triliun.

Urgensi lainnya, koperasi yang mendapat tempat istimewa dalam konstitusi (UUD1945) justru makin jauh dari peran ekonominya. Tidak seindah pasal yang termaktub dalam konstitusi; “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan” (Pasal 33 ayat 1 UUD1945). Dalam penjelasan, usaha bersama berazas kekeluargaan dimaksud tegas disebut Koperasi.

Melihat dari dokumen visi-misi capres yang beredar luas, paling tebal milik paslon Anies-Muhaimin sebanyak 140 halaman substansi. Kata “Koperasi” digunakan sebanyak 17 kali dalam seluruh dokumen atau 12,1 persen dari total halaman.

Pada paslon Ganjar-Mahfud, ada 6 kata koperasi dari 62 halaman atau 9,6 persen. Terakhir Prabowo, hanya ada satu kata dari 81 halaman, atau 1,2 persen. Jumlah penggunaan kata dapat menyiratkan seberapa besar perhatian masing-masing capres pada koperasi.

Paslon nomor 1 dalam visinya “Indonesia Adil Makmur untuk Semua” memberi imbuhan akan mempermudah akses pasar dengan menempatkan peran penting koperasi dan UMKM.

Dalam berbagai kesempatan, Anies Baswedan menegaskan komitmennya pada pengembangan koperasi pertanian. Concernya pada kesejahteraan petani dan masyarakat pedesaan yang acap kali alfa dari sentuhan pembangunan ekonomi.

Yang perlu digarisbawahi, Anies menegaskan akan menghidupkan kembali peran ekonomi koperasi sebagai salah satu tujuan utama jika terpilih menjadi presiden.

Lalu apa kata paslon nomor 2 ?

Prabowo menempatkan koperasi pada sektor industri kreatif, banyak pengamat menilai programnya tak sinkron dengan pembangunan koperasi. Sebab lebih tepatnya kepada pengembangan startup coop, platform coop, creative coop dan sejenisnya.

Sebenarnya diskursus mengenai koperasi bisa menjadi lahan jual janji-janji Prabowo, mengingat jejak historisnya dengan koperasi cukup dekat.

Ayahnya Soemitro Djojohadikusumo tak hanya dikenal sebagai ‘Begawan Ekonomi’, hingga akhir hayatnya, ia menjabat Ketua Umum Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia dan membidani lahirnya bank milik koperasi, yaitu Bank Kesejahteraan Ekonomi. Kakek Prabowo, yakni RM. Margono Djojohadikoesoemo, merupakan pembina koperasi di zamannya.

RM Margono adalah penulis buku “Sepuluh Tahun Koperasi 1930-1940” yang mengisahkan periode awal koperasi Indonesia. Data, informasi dan ulasannya cukup kaya sehingga dirujuk banyak peneliti dan sarjana sampai sekarang.

Bagi paslon nomor 3 Ganjar-Mahfud? Koperasi kata Ganjar harus terlibat dalam pembangunan industri manufaktur dengan target pertumbuhan 7,5 persen-8 persen. Ganjar tidak melekatkan koperasi pada sektor tertentu. Ia lebih condong menempatkan pada kebijakan dan strategi pembangunan ekonomi.

Setidaknya, ia berasumsi jika pertumbuhan ekonomi bisa mencapai rata-rata 7 persen, itu artinya ada kue ekonomi yang bisa dinikmati bersama termasuk oleh badan usaha bernama Koperasi. Nah, bagaimana pendapat Anda? (Faw)

Exit mobile version