octa vaganza

Membumikan Tauhid untuk Kemakmuran Bersama

“Kinerja Kopsyah BMI terus bertumbuh dan semakin dipercaya masyarakat. Selaras dengan pertumbuhan tersebut, komitmen pemerataan ekonomi dengan pemberdayaan akan senantiasa dipegang teguh”.

 

“DILIHAT dari perannya selama ini, Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia sudah merupakan role model dalam upaya melawan kemiskinan dan ketimpangan ekonomi di tengah masyarakat,” kata Menteri Koperasi UKM, AAGN Puspayoga, dalam sambutan tertulis yang dibacakan Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM, Rully Indrawan, pada RAT Kopsyah BMI Tahun Buku 2018, Rabu 23 Januari 2019, di Spring Club Summarecon Serpong, Tangerang, Banten.

Pujian Menkop dan UKM itu berbasis realitas. Kinerja usaha Kopsyah BMI terus tumbuh, hingga masuk dalam jajaran koperasi besar Indonesia dan kerap mendapat penghargaan dari berbagai pihak. Kopsyah BMI juga konsisten melakukan pendampingan usaha dan pendidikan anggota, elaborasisi jatidiri dari koperasi.

Sejak berdiri, 5 April 2013, semangat pemberdayaan Kopsyah BMI untuk pemerataan ekonomi sangat menonjol. Baik melalui bisnis koperasi maupun semangat membantu sesama dengan mengoptimalkan zakat, infak, sedekah dan wakaf (Ziswaf). “Koperasi harus menjadi lokomotif penggerak ekonomi yang berkeadilan untuk kemakmuran semua,” ujar Kamaruddin Batubara, Presiden Direktur Kopsyah BMI, saat ditemui di sela acara RAT.

Komitmen Kopsyah BMI untuk terus berkembang dan berbagi kepada semua didasari pada values tauhid yang menjadi landasan nilai utama. Menurut Kamaruddin, setidaknya ada dua ayat dalam Al Quran yang menjadi dasar muamalah:

“Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan”. Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya” (QS 2:215).

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua (ibu bapak ), kerabat-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan yang jauh, teman-teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri” (QS 4:36).

Landasan nilai-nilai tauhid inilah nyang diterjemahkan dalam tindakan praksis. Tanggung jawab sosial Kopsyah antara lain tercermin dari program perbaikan sanitasi pesantren dan mushala, pembagian rumah layak huni gratis dan pelatihan agribisnis, budi daya cabai. Untuk aspek tanggung jawab sosial ini, posisi Kopsyah BMI merupakan yang terdepan di Tanah Air.

RAT Kopsyah BMI Tahun Buku 2018

Acara RAT Kopsyah BMI Tahun Buku 2018 diikuti oleh 650 anggota dan dihadiri sejumlah pejabat, antara lain Wakil Bupati Tangerang, Mad Romli, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten, Tabroni, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tangerang, Nurul Hayati, Wakil Ketua Umum Dekopin, Teguh Budiyana, Perwakilan Forum Koperasi Besar Indonesia, yaitu Iwan Setiawan (KSP Sejahtera Bersama, Bogor), Andy Arslan Djunaid (Kospin Jasa Pekalongan, Jawa Tengah) dan Yanuedi Melayanto (Sekunder Koperasi Karyawan Bank Bukopin Selindo).

Sebagaimana dibacakan Rully Indrawan, “Apa yang telah dikerjakan Kopsyah BMI selama ini untuk anggotanya—seperti pembangunan rumah layak huni gratis, perbaikan sanitasi pesanten dan mushala, wakaf, kejar paket C, dan pelatihan usaha berbasis agribisnis—merupakan langkah yang tepat dan membuktikan koperasi merupakan salah satu jalan menuju kesejahteraan masyarakat,” ujar Menkop dan UKM.

Jika dicermati, Kopsyah BMI sejak awal kehadirannya telah mematok karakter usahanya pada pemberdayaan dan pemerataan ekonomi masyarakat. “Jika kami tetap fokus melayani kebutuhan anggota dengan pendampingan usaha, insya Allah upaya menyejahterakan masyarakat itu makin cepat tercapai,” kata Kamaruddin. Pemberdayaan yang dilakukan dengan penuh keikhlasan, ujarnya, niscaya mempercepat pemerataan ekonomi di tengah masyarakat.

Dalam Acara RAT tersebut, Kopsyah BMI meluncurkan SITASYA (Simpanan Tamasya), Buku Panduan Model BMI Syariah, dan Kopmen BMI (Koperasi Konsumen Benteng Muamalah Indonesia). SITASYA adalah fasilitas Simpanan untuk Anggota sebagai solusi kebutuhan dana tamasya. Dengan produk ini, asal rajin menabung, Anggota dapat merencanakan jalan-jalan ke berbagai tempat tanpa khawatir soal biaya.

Buku Panduan Model BMI Syariah adalah sebuah buku karya Kamaruddin Batubara yang dapat digunakan sebagai referensi bagi Insan Koperasi Indonesia yang ingin menerapkan Model BMI Syariah pada pola pelayanannya. Peluncuran buku ini sekaligus mewujudkan upaya berbagai pengalaman (kepada koperasi lain yang berminat) dengan semangat memajukan koperasi di Indonesia.

Adapun Kopmen BMI merupakan Unit Toko Bangunan yang dapat dimanfaatkan anggota dan masyarakat untuk memperoleh barang bangunan berkualitas dengan harga kompetitif. Khusus anggota, jika berbelanja di toko bangunan tersebut, akan mendapatkan diskon.

Exit mobile version