hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Membidik Bisnis di Luar Induk Perusahaan

Tidak banyak koperasi karyawan yang berani  menjalankan usaha di luar lingkungan induk perusahaan seperti dilakukan Koperasi Tankers. Sejumlah inisiatif strategis siap dieksusi di tahun ini diantaranya  pengoperasianalan anak perusahaannya yang kelima

USAHA koperasi karyawan (Kopkar) terlanjur dicitrakan hanya mengekor pada bisnis koperasi itu berada. Pandangan ini tidak sepenuhnya keliru karena faktanya memang banyak Kopkar yang hanya mengandalkan bisnis dari perusahaan, tempat koperasi tersebut berada atau diistilahkan berburu di kebun binatang. Hanya segelintir koperasi yang usahanya berani keluar dari zona nyaman seperti yang ditunjukkan Koperasi Tankers.

Nursatyo Argo, Ketua Koperasi Tankers mengungkapkan, sejak tahun 2017 pihaknya telah mencoba untuk mendapatkan bisnis di luar Pertamina Shipping atau diistilahkan berlayar di lautan lepas. “Kami sudah mencoba masuk ke perusahaan swasta atau BUMN lain,” ujar Argo di sela acara Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Tankers ke XXII, (Kamis, 22/3/18) di Jakarta.

Ekspansi usaha Koperasi Tankers keluar dari lingkungan perusahaan dimana koperasi tersebut bernaung tidak bermain-mian. Koperasi yang sebagian besar anggotanya merupakan karyawan PT Pertamina (Persero) ini siap menambah satu sub unit usaha dari empat anak usaha yang sebelumnya sudah eksist; yaitu PT Tanker Mandiri, PT Tanker Samudera Mandiri (TSM), PT Samudera Perdana Maritim (SPM) dan PT Perta Samudera (PS). Sub unit usaha baru yang mulai beroperasi tahun ini, juga berbentuk perseroan terbatas, dan  masih bergerak di bidang ripair sama seperti keempat anak usaha yang sudah berdiri sebelumnya. Namun PT baru ini dikhususkan untuk menangani proyek skala kecil.

Ekspansi usaha lainnya adalah membuka kantor perwakilan di Batam. Di kawasan bisnis strategis ini, Koperasi Tankers akan mengembangkan usaha bekerjasama dengan galangan kapal. Nursatyo optimistis kantor perwakilan Batam bakal menambah income Koperasi Tankers karena derasnya arus lalu lintas barang antar negara di wilayah ini, terutama dari Singapura dan Malaysia.

Argo menambahkan, pihaknya juga memperbanyak keagenan. Terbaru adalah menjadi agen pompa merek Taiko yang merupakan pompa dari Jepang khusus untuk kapal. “Koperasi Tankes terus mengembangkan sayap usaha untuk meningkatkan pendapatan demi kesejahteraan anggota,” pungkasnya.

 

ASET TUMBUH POSITIF

Dalam laporannya di depan RAT Tahun Buku 2017, Nursatyo menyampaikan kinerja usaha yang cukup menggembirakan. Di antaranya pencapaian aset yang tumbuh positif sebesar Rp113,7 miliar. Pencapaian tersebut tertinggi sejak empat tahun belakangan mengalami posisi aset yang terus merosot.  Sementara  perolehan SHU hanya mencapai Rp 4,04 miliar atau 51% dibanding target yang ditetapkan sebesar Rp 8,3 miliar. “Sejumlah anak usaha kita mengalami penurunan pendapatan sehingga SHU otomatis turun, namun tahun ini kita bertekad untuk mengejar prestasi yang lebih baik, dan SHU kita target sebesar Rp7,45 miliar,” tukas Nursatyo.

Sejak Koperasi Tankers mulai reformasi pada tahun 2006, hingga kini keberadaan Kopkar Tankers tetap menjadi mitra yang cukup menguntungkan bagi induk perusahaan

(Pertamina Shipping). “Koperasi merupakan salah satu vendor untuk pengadaan barang di perusahaan, ini sekaligus dapat mengontrol harga yang terkadang sering diajukan tidak wajar oleh vendor lainnya. Namun koperasi bukan satu-satunya vendor, ada pula vendor lain sehingga harga semakin transparan,” kata salah seorang anggota Kopkar Tankers, Pratomo Setyohadi. Menurut Pratomo yang juga Manajer Transport Commercial Fleet Pertamina Shipping, keberadaan koperasi tidak saja menjadi mitra bagi perusahaan tetapi juga sangat bermanfaat bagi karyawan, karena tidak semua kebutuhan karyawan dapat dipenuhi oleh perusahaan. “Koperasi bisa dibilang menjadi klep pengaman bagi perusahaan maupun karyawan, saran saya koperasi perlu melakukan  terobosan usaha yang dapat melibatkan anggota sehingga menjadi modal yang kuat saat pensiun nanti.

BERSAING DI LUAR

Diakui, hingga kini sejumlah bisnis Koperasi Tankers masih mengandalkan sejumlah pekerjaan di lingkungan Pertamina Shipping. Namun sejak dua tahun terakhir, kata Sekretaris Kopkar Tankers Yada Prawira Ganta, telah dijajaki sejumlah usaha di luar induk perusahaan. “Dengan empat anak usaha yang ada saat ini kami berharap dapat menjaring sejumlah pekerjaan di luar Pertamina Shipping. Langkah ini sebagai upaya agar ke depan koperasi tidak tergantung lagi dengan internal bisnis di perusahaan,” ujarnya. Pernyataan Yada diamini oleh para kepala bidang usaha persero, Hendry (Koperasi Tanker), Rasyid Febriadi (PT PS) dan Puguh Kurniawan (PT SPM). Ketiganya optimistis, ke depan Kopkar Tankers dapat mengerjakan sekitar 50% bisnis dari luar PT Pertamina Shipping. Selain getol mengejar peluang bisnis eksternal, Kopkar juga menyiapkan dana khusus yang dapat dimanfaatkan anggota guna mengembangkan usaha.  (Drajat/Irm)

pasang iklan di sini