Bagaimana memperlakukan anggota yang menempatkan simpanan cukup besar di koperasi Anda? Niscaya Anda akan melayani anggota tersebut bak seorang raja. Istilah kerennya memberikan red carpet. Bisa jadi dipelakukan istimewa, seperti tidak perlu datang ke kantor karena Anda akan menugaskan seorang staf yang sangat trampil datang ke tempat tinggal anggota tersebut untuk memandu penempatan simpanan, secara berkala akan diberikan informasi mengenai simpanannya, Anda mendengarkan dan berusaha dengan sekuat tenaga memecahkan masalah yang dikeluhkannya, Anda selalu berusaha sopan, tersenyum dan hormat terhadapnya, Anda memberikan ucapan untuk membahagiakannya, seperti saat ulang tahun, peringatan hari pernikahan dan lain-lain, Anda berusaha berempati jika anggota tersebut mengalami musibah, entah musibah kecil atau besar, Anda ikut bergembira dan merayakan keberhasilannya, seperti keberhasilan mencapai target, promosi jabatan, menempati kantor baru dan sebagainya dan mungkin Anda memberikan informasi tambahan mengenai bisnis secara umum, misalnya di suatu organisasi yang bergerak di bidang security service (satpam) secara berkala memberikan informasi kepada anggotanya tentang kondisi keamanan secara global.
Bayangkan jika perlakuan istimewa itu Anda berikan pada seluruh anggota!
Tanggapan pertama yang muncul dalam benak Anda pasti ini membuat biaya akan bengkak, sumber daya —termasuk tenaga kerja— makin banyak dibutuhkan, dan waktu akan banyak terbuang. Tanggapan kedua adalah apa perlu anggota diperlakukan semewah itu?
Memperlakukan anggota melebihi harapannya bukanlah masalah biaya namun masalah sikap, masalah behavior, masalah kebiasaan, seperti kebiasaan menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor atau memakai seatbelt saat menyetir mobil. Masalahnya adalah apakah organisasi Anda memiliki strategi yang jelas untuk memperlakukan anggota demikian istimewa?
Jawabannya mungkin bisa kita temukan dalam artikel ditulis Sangeet Anand,”How to Transform Your Member Engagement Strategy”. Dalam artikel tersebut Director of Digital Marketing ini mengatakan bahwa Member Engagement Strategy adalah rencana yang menyeluruh untuk mendorong anggota untuk tetap aktif dalam berkoperasi, meliputi berbagai kegiatan marketing seperti membangun hubungan yang baik dengan anggota, menjalin kebersamaan dan memberikan value (nilai) yang luar biasa yang dirasakan oleh anggota.
Beberapa poin penting dalam penerapan member engagement seperti ditulis Beth Arritt di antaranya adalah menetapkan sasaran (goal) yang akan dicapai, mengenali karakter dan kebutuhan anggota (personal); sosialisasi nilai dan behavior organisasi. Namun yang juga cukup penting adalah menentukan siapa orang yang bertanggungjawab terhadap terlaksananya member engagement (staffing) dan memastikan keterlibatan top level yaitu para pengurus dan pengawas (buy-in). Pendek kata, member engagement adalah lari marathon, bukan lari sprint. Dibutuhkan konsistensi dan endurance untuk pelaksanaannya. Pastikan mekanisme yang jelas agar tidak berhenti di tengah jalan karena member engagement adalah top priority.
Penulis adalah pemerhati manajemen koperasi
