Jika analisis partial budgeting oke, lengkapi dengan analisis komprehensif. Ketika start dengan ancang-ancang demikian, anda masuk di jalur bisnis berumur panjang.
Dalam situasi ekonomi yang jauh dari sehat, kata “peluang usaha” kerap muncul dalam pikiran banyak orang. Bahkan dalam ucapan. Mereka tahu persis apa yang mereka pikirkan/ucapkan.
Yakni kesempatan (berbisnis) untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Caranya tak banyak. Yaitu memanfaatkan berbagai sumber daya yang dimiliki, teristimewa modal maya.
Sebelum membuka bisnis, kata kuncinya berpulang pada peluang usaha. Untuk menekan tombol “on”, sang pelaku sudah harus memikirkan beberapa langkah ke depan. Khususnya menghitung seberapa langgeng life span peluang usaha yang hendak dibidik.
Kalau hanya ikut-ikutan, sebaiknya urungkan saja niat anda. Fakta menunjukkan, kebanyakan calon pebisnis terperangkap pada tren kekinian. Kisah selanjutnya mudah ditebak; pasar jenuh, dan perlahan dan pasti mereka tersingkir.
Betul ada banyak peluang usaha di sekitar kita, tapi tidak semuanya berpotensi menguntungkan untuk jangka panjang. Beberapa peluang usaha yang potensial dapat dikenali melalui beberapa ciri berikut ini, yakni punya nilai jual; riil, bukan sekadar ambisi; bakalan bertahan lama/berkelanjutan alias bukan bisnis musiman; skala usaha dapat diperbesar; modal memulainya tidak terlalu besar; bisnis tersebut profitable.
Agar sebuah usaha yang dipilih berumur panjang, cermati dua hal. Pertama, analisis partial budgeting. Variabel yang diteliti biasanya kemungkinan fluktuasi seperti biaya produksi, penerimaan dan keuntungan. Kedua, analisis komprehensif, yang mencakup empat aspek kelayakan.
Kelayakan produk. Pastikan produk anda memenuhi standar pasar. Kalau ingin berjualan gudeg kemasan, misalnya, tolong dihitung ketahanan gudeg, rasa setelah diawetkan dan kemasannya juga sangat penting. Analisis kelayakan produk ini penting bila anda ingin menentukan daya tarik calon pelanggan dan mengidentifikasi sumber daya demi pasokan produksi.
Dapatkan data dari konsumen secara langsung. Sisi produksi yang harus dilihat: seberapa sulit dan seberapa banyak keperluan bahan. Hal ini sering diidentikan dengan usability testing dan concept testing, yang membahas tentang ide, pangsa pasar, deskripsi barang, benefit produk untuk konsumen, karakter pembeda dengan produk lain, dan distribusi pemesan.
Kelayakan industri. Nilai seluruh tampilan produknya. Pahami juga kemungkinan lain seperi kompetitor yang siap menyalip produk anda. Baik dari pendatang baru maupun yang sudah lama. Hitung pula daya tawar pembeli dan daya tawar pemasok.
Karakteristik industri jadi menjanjikan jika: bisa tumbuh dan besar, dibutuhkan konsumen, termasuk industri muda, marginnya besar, dan pesaing sedikit. Namun, tidak sedikit produk baru mampu mengungguli kompetitor karena mereka memiliki inovasi.
Kelayakan organisasi
Anda harus memikirkan hal-hal seperti keahlian manajemen, kompetensi organisasi anda mulai dari karyawan hingga manajer, di samping apakah anda punya sumberdaya manusia yang memadai.
Kelayakan keuangan
Seberapa banyak uang kas yang dibutuhkan? Kinerja keuangan anda seperti apa? Apakah keuntungan bisnis ini mampu membawa anda naik kelas?
Kini perhatikan. Begitu banyak penjual pecel lele, sepatu, kerudung dan sebagainya. Dengan berjubelnya pedagang sejenis, penghasilan mereka ditentukan banyak faktor. Si fulan mungkin melakukan analisis yang mendalam (komprehensif) sebelumnya, sedangkan fulan yang lain sekadar menghitung margin lalu terjun ke arena persaingan dagang.●(Nay)