hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Berita  

Melihat Kembali Persiapan Petugas Waduk Setiabudi Jelang Musim Hujan

Melihat Kembali Persiapan Petugas Waduk Setiabudi Jelang Musim Hujan
Dok.Peluangnews

Peluangnews, Jakarta – Persiapan Kota Jakarta menghadapi musim penghujan, tidak hanya dengan optimasi fungsi sungai, waduk, setu, embung, serta saluran lokal, tetapi juga sumbatan sampah yang bisa memicu banjir. Tidak terkecuali, waduk Setiabudi di Jakarta Selatan yang dijaga agar fungsi penampungan aliran banjir bebas sampah.

Baca juga : Waduk Darma Naik Kelas Jadi Destinasi Wisata Air Internasional

“Waduk Setiabudi normal, tapi kalau hujan terus menerus, (otomatis) sampah lebih banyak. Kalau kondisi sekarang (per tgl 21/11), timbulan sampah 15 – 18 m3 (meter kubik). Kalau musim hujan, (sampah) sampai 24 meter kubik,” kata Petugas harian Waduk Setiabudi, Haris di Jakarta, Rabu (22/11/2023).

Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono sempat gelar apel pagi untuk mengawali kerja bakti massal bertajuk “Bakti Kita Untuk Jakarta”. Acara ini dilaksanakan di beberapa lokasi, termasuk Jl. Menteng Pulo, Tebet Jakarta Selatan.

Heru Budi menekankan pentingnya kerja bakti dan gotong royong untuk menjaga kebersihan Jakarta. Dia mengajak seluruh masyarakat untuk bergotong royong membersihkan sungai, mengatasi saluran yang mampet, dan mengangkut sampah sebagai langkah preventif menanggulangi banjir.

Melihat Kembali Persiapan Petugas Waduk Setiabudi Jelang Musim Hujan
Dok.Peluangnews

Antisipasi banjir melibatkan secara langsung kantor Dinas Sumber Daya Air (SDA), dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), terutama Badan Air dan masyarakat.

“Mesin hidrolik (hydraulic machinery), palka (pelampung) dengan mesin untuk atasi sampah di waduk. Keadaannya, sampah yang tersaring (hidrolik) dikeruk (petugas). Sampah dipilah-pilah untuk memisahkan yang non-organik (sulit terurai) seperti botol, plastik. Biasanya, tumpukan (sampah non-organik) sampai 24 meter kubik. Sampah hanyut dari kali yang saling tersambung,” ujar Haris.

Air pembuangan rumah-rumah tangga bermuara ke waduk, dan diatur untuk disalurkan ke kali Ciliwung (Banjir Kanal Barat). Tahun 2020, Banjir Kanal Barat (BKB) penuh dan meluber. Sehingga air di waduk otomatis tidak bisa disalurkan ke BKB. Petugas yang mengawasi tinggi muka air, sampai menentukan untuk buka tutup pintu air.

Melihat Kembali Persiapan Petugas Waduk Setiabudi Jelang Musim Hujan
Dok.Peluangnews

Sementara petugas unit pengolahan sampah (UPS) Badan Air juga harus standby untuk membersihkan sampah yang timbul pada hidrolik. Selama ini, hanya ada tiga petugas UPS yang standby di waduk untuk awasi timbulan sampah.

“Ada perahu palka dengan mesin untuk inspeksi. Kadang darurat, kami saling pinjam dengan petugas IPAL (instalasi pengolahan air limbah) untuk bantu atasi sampah,” ungkap Haris. (alb)

pasang iklan di sini