octa vaganza

Mei 2021, Stok Daging Nasional Masih Tersedia 19.338 Ton

JAKARTA—Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) menyampaikan stok ketersediaan daging komoditas hewani khususnya ruminansia (hewan pemamah biak) masih tersedia cukup.

Direktur Jenderal PKH Nasrullah mengatakan, jajarannya sudah melakukan pemantauan yang dilakukan sejak H-7 Idul Fitri 1442 H sampai pasca Lebaran.

“Kami terus melakukan kegiatan pengawasan terpadu menjamin produk pangan segar asal hewan tersedia dan memenuhi syarat ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal),” ujar Nasrullah, di Jakarta, Senin (17/5/21)

Dia menuturkan stok hewani masih tersedia meskipun menjelang Idul Fitri terjadi peningkatan pemotongan di Rumah Potong Hewan Ruminansia (RPH-R). Ketersediaan daging pada Mei masih tersedia sebanyak 19.388,13 ton

Meskipun, di beberapa RPH-R memang terjadi peningkatan pemotongan, misalnya di PD. Dharma Jaya, Jakarta Timur pada H-3 Lebaran sebanyak 100-200 ekor terdiri dari 90% sapi jenis brahman cross dan 10% sapi lokal.

Sementara PD. Dharma Jaya telah memiliki sertifikat NKV dan sertifikat halal ini dalam waktu normal di luar Idul Fitri hanya melakukan pemotongan sapi berkisar antara 60-70 ekor/hari berupa sapi jenis brahman cross.

Untuk sumber sapi lokal berasal dari wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Jawa Barat. Sedangkan untuk sapi brahman cross berasal dari wilayah Lampung, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

“Sampai H-5 Idul Fitri, pemotongan di RPH-R PD. Dharma Jaya telah mencapai sebanyak 176 ekor yang terdiri dari 137 ekor Brahman Cross dan 39 ekor sapi lokal,” tambahnya.

Nasrullah menerangkan, pemerintah terus berupaya meningkatkan populasi sapi lokal Indonesia. Setiap RPH-R diimbau tidak melakukan pemotongan kepada sapi betina produktif di RPH.

Sedangkan, produk karkas dan daging dari RPH ini didistribusikan untuk kebutuhan masyarakat di wilayah Jabodetabek.

Sementara Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Syamsul Ma’arif mengatakan,  pihaknya terus melaksanakan kegiatan pengawasan terpadu bersama dengan dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan Provinsi/Kabupaten/Kota di wilayah Jabodetabek.

Lanjutn Syamsul, pihaknya  berkoordinasi dengan Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal, Kementerian Agama terhadap unit usaha RPH-Ruminansia di wilayah Jabodetabek.

“Pengawasan di RPH-R ini dilakukan untuk memastikan bahwa pelaksanaan kegiatan pemotongan di RPH dapat tetap terlaksana dengan memenuhi persyaratan teknis, sehingga daging yang dihasilkan tetap terjamin keamanan, kesehatan, keutuhan dan kehalalannya,” papar Syamsul.

Selain aspek keamanan, kesehatan, keutuhan dan kehalalan produk hewan, kegiatan pengawasan juga dilakukan untuk memastikan bahwa sarana, prasarana dan SDM RPH-R yang tersedia mampu memfasilitasi secara baik pemotongan hewan yang mengalami peningkatan hingga 100% dibanding hari-hari biasa.

“Di samping itu, memang pihak manajemen RPH-R sendiri juga telah mempersiapkan diri dalam mengantisipasi meningkatnya pemotongan hewan menjelang Idul Fitri 1442 H,” tutup dia.

Exit mobile version