
PeluangNews, Jakarta – PT Bank Maybank Indonesia Tbk menyalurkan fasilitas pembiayaan Syariah berbasis keberlanjutan senilai Rp1,1 triliun dari total Rp3,3 triliun (USD 199 juta) dalam bentuk Sindikasi Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT) bagi PT Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam.
Pembiayaan ini akan mendukung pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) berkapasitas 120 MW di Batam dalam rangka peningkatan kapasitas energi di wilayah tersebut.
Sindikasi ini melibatkan PT Bank Maybank Indonesia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) sebagai Joint Mandated Lead Arranger dan Bookrunners, sedangkan Maybank Indonesia juga bertindak sebagai Koordinator.
PLN Batam, anak perusahaan dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) — BUMN penyedia listrik nasional yang bertanggung jawab atas sebagian besar pembangkitan, transmisi, dan distribusi listrik di Indonesia — merupakan penyedia utama listrik untuk wilayah Batam–Bintan.
Fasilitas IMBT memungkinkan dilakukannya alih kepemilikan aset kepada pihak penyewa (lessee) pada akhir masa pembiayaan, sekaligus memastikan pencapaian target kinerja lingkungan yang ditetapkan kepada PLN, termasuk peningkatan kapasitas energi terbarukan dan efisiensi operasional.
Direktur Global Banking Maybank Indonesia Ricky Antariksa mengatakan penyediaan fasilitas ini menjadi salah satu batu lompatan bagi Maybank Indonesia dalam memperkuat posisinya di bidang pembiayaan syariah berbasis keberlanjutan.
“Langkah ini melanjutkan rekam jejak dan kepemimpinan Maybank Group dalam perbankan syariah dan keuangan berkelanjutan. Dari tahun 2021 hingga semester I 2025, Maybank telah memobilisasi hampir RM140 miliar (setara Rp476 triliun) pembiayaan berkelanjutan di seluruh kawasan, melampaui target RM80 miliar yang ditetapkan untuk tahun 2025,” ujarnya Kamis (5/10).
Ricky mengatakan dengan dukungan sumber daya dan lokasi yang strategis, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadikan energi terbarukan sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi.
Presiden Direktur PLN Batam Kwin Fo menjelaskan bahwa melalui skema IMBT, Perseroan dapat melaksanakan proyek infrastruktur strategis tanpa secara langsung menambah beban utang jangka panjang, sekaligus memperoleh manfaat dari struktur pembayaran yang fleksibel dan efisiensi modal.
Proyek PLTGU Batam 120 MW ini akan dikembangkan dengan skema EPC (Engineering, Procurement, Construction) sebagai bagian dari inisiatif strategis PLN Batam untuk memperkuat ketahanan energi di Batam dan Kepulauan Riau, meningkatkan efisiensi operasional, serta mendukung pertumbuhan industri melalui pasokan listrik yang andal dan berkelanjutan.
Inisiatif pembiayaan ini sejalan dengan strategi ‘Shariah First’ Maybank Indonesia yang telah diterapkan sejak tahun 2013, dan menjadi pendorong utama pertumbuhan berkelanjutan bisnis perbankan syariah Bank. Maybank Indonesia berkomitmen untuk terus mengimplementasikan pendekatan ‘Shariah First’ sebagai strategi diferensiasi, sekaligus menghadirkan solusi keuangan syariah yang inovatif dan andal bagi masyarakat.







