SUMEDANG—-Desa Pasireungit, Kabupaten Sumedang kondang sebagai penghasilan oncom. Di desa berpenduduk lebih dari 2300 jiwa ini bermukim ratusan perajin oncom. Maulana Yusuf warga Kecamatan Sumedang Utara, Desa Kota Kaler Kabupaten Sumedang kepincut lezatnya oncom produksi desa itu.
“Suatu ketika saya bertanya kalau oncom itu tidak terjual, akan diapakan? Karena oncom hanya tahan dua hari. Perajin itu bilang dibagikan ke tetangga. Dari situ saya terpikir bagaimana kalau oncom itu diolah hingga bisa tahan lama dan lebih mempunyai nilai ekonomis,” ujar Maulana, ketika hubungi Peluang, Rabu (28/8/19).
Setelah enam bulan mengadakan eksperimen, termasuk menemukan rasa yang pas akhirnya Maulana berhasil memproduksi abon oncom dalam kemasan yang bisa tahan empat bulan pada 2015.
Produksi awal mulanya hanya 30-40 bungkus. Dia menjualnya Rp15 ribu per botol atau per bungkus. Sebagai catatan, satu pak oncom dibeli Rp5-6 ribu menjadi satu bungkus atau satu botol abon. Dia pasarkan ke Bandung, ternyata mendapat sambutan.
Kini Maulana mampu memproduksi 150 bungkus kemasan setiap tiga hari dengan tiga karyawan. Dalam sebulan omzet yang diraup sekitar Rp22 juta-an. Dengan brand Ki Haji, alumni STT Mandala, Bandung ini memasarkan produknya ke Bandung, Sukabumi dan Jakarta.
Peserta Wirausaha Usaha Baru Jawa Barat ini belum melangkah ekspor. Pasalnya dia belum tahu bagaimana selera orang luar negeri terhadap oncom. Namun sudah ada buyer dari Timur Tengah dan Taiwan melakukan penjajakan. Namun ia masih terbentur kapasitas produksi.
“Ke depan saya ingin memperluas bisnis dengan mendirikan rumah makan serba oncom. Namun masih mencari tempat,” pungkas pria kelahiran 1983 ini.(Irvan Sjafari)