STASIUN Pengisian Bahan Bakar (SPBU) swasta mulai tumbuh di Indonesia, salah satunya adalah PT Shell Indonesia. Dalam upaya memperluas pasar, mereka membuka dua program kemitraan bagi para pengusaha melalui Program Kemitraan Dealer. Dua program tersebut yakni SPBU Shell Konvensional dan SPBU Shell Modular.
SPBU Shell Konvensional dikhususkan untuk kota besar dengan biaya investasi sekitar Rp3,5 miliar hingga Rp5,5 miliar. Biaya tersebut tergantung dari luas area dan bangunan yang akan dikembangkan.
Sementara itu, SPBU Shell Modular akan dikhususkan bagi kota lapis kedua dengan nilai investasi seharga Rp1,5 miliar hingga Rp2 miliar.
Dengan investasi sebesar itu, dijelaskan Head of Dealer Owned Network Shell Indonesia, Agung Saputra, pengusaha terkait berpotensi balik modal dalam jangka waktu 4 sampai 6 tahun. Potensi balik modal itu tergantung dengan seberapa strategis lokasi yang bakal dibangun.
“Perkiraannya sekitar 4 hingga 6 tahun mitra sudah balik modal,” ucap Agung dalam acara Halal Bihalal Shell bersama Jurnalis, di Jakarta, Selasa (16/5/2023).
Agung menjelaskan, terkait profit mitra dalam SPBU Konvensional dan SPBU Modular tentunya berbeda profitnya. Keuntungan mitra sangat tergantung ukuran SPBU nya, seberapa strategis lokasi. “Jadi semakin premium, tentunya investasi Shell bisa berbeda. Bisa 30 sampai 50 persen, tergantung seberapa strategis lokasinya,” ucapnya.
Shell memberikan tiga syarat bagi para calon mitra jika ingin bergabung dalam Program Kemitraan Dealer. Antara lain yakni Mitra memiliki badan usaha dalam bentuk PT (Perseroan Terbatas), memiliki plot tanah dengan luas minimal 1.000 m² dengan lebar minimal 25 m. Lalu, mitra bersedia mengikuti dan mematuhi standar operasional yang tercantum di Retail Supply Agreement (RSA).
Adapun Shell Indonesia akan memberikan empat dukungan bagi para mitra, yakni pertama pemilihan, perencanaan, dan bantuan teknis perizinan lokasi SPBU. Kedua, persiapan pengadaan bahan bakar dan pembangunan SPBU. Ketiga, fasilitas pendukung berupa alat pengisian BBM. Keempat, pelatihan awal serta persiapan pembukan SPBU, dan terakhir implementasi standar operasional SPBU dan program pemasaran.
Baca Juga: Tingkatkan Kesejahteraan, Pemerintah Wujudkan SPBU Nelayan
Sebagai informasi, Shell Indonesia kini telah memiliki 209 SPBU di Indonesia. Dimana 30 diantaranya dimiliki langsung oleh para mitra usaha.
Bisnis SPBU Shell sudah banyak diminati oleh pengusaha daerah. Dari total 30 SPBU Shell dalam Program Kemitraan Dealer, 15 diantaranya dibuka di kota lapis kedua. Jumlah ini seimbang dengan SPBU Shell dari Program Kemitraan Dealer di kota besar, yaitu 15 SPBU.
SPBU Shell yang dibangun dari Program Kemitraan Dealer di kota lapis kedua diantaranya ada di Cirebon, Karawang, Bogor, Cilegon, Serang Barat dan Blitar. Terbaru di tahun 2023 ini, SPBU Shell dibangun di Mojokerto, Pare (Kediri), dan Lamongan, keduanya di Jawa Timur.
Sejak tahun 2005, Shell menjadi perusahaan energi internasional pertama yang memulai bisnis SPBU di Indonesia. Hingga April 2023, Shell telah memiliki 209 SPBU di 5 (lima) provinsi di Indonesia, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Sumatra Utara. (Ajie)
Baca Juga: Kembangkan Pemasaran BBM, PT Pintar Sumber Energi Naikkan Status Pertashop Nita Menjadi SPBU
Baca Juga: Dari Operator SPBU Jadi Manajer