Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira memberi masukan kepada pemerintah untuk meningkatkan rasio pajak. Antara lain, industri manufaktur memang harus mendapat perhatian. Masalah penerimaan pajak paling banyak berasal dari pajak karyawan. Termasuk kepatuhan sektor informal membayar pajak. Pajak PPh migas juga berisiko, dengan harga minyak mentah turun dari US$86 per barel, sekarang US$65 per barel.
Keringanan pajak yang diberikan pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang turun dari satu persen menjadi 0,5 persen, memerlukan evaluasi. Seberapa efektif menurunkan tax compliance UMKM? Kalau ternyata nggak efektif, dan kepatuhan masih rendah, artinya penurunan tarif pajak bukan solusi. Sebaiknya lebih ke sosialisasi atau pendampingan pembukuan. Toh banyak UMKM sulit melaporkan pajak karena pembukuan masih bersufat tradisional.
Pemerintah disarankan untuk tidak mengobral insentif fiskal. Pasalnya, output dari insentif fiskal juga belum terkoneksi dengan penerimaan pajak secara langsung. Sehingga, perluasan tax holiday dianggap tidak perlu. Contohnya, startup seperti Gojek masih merugi, sehingga tidak perlu membayar PPh.
Effi Setiawati
Serang, Provinsi Banten