Hotel Padang Padang Inn menjadi satu-satunya hotel bintang tiga di kawasan Uluwatu yang dimiliki penduduk lokal. Ada peran koperasi yang membantu permodalan dalam mengembangkan usahanya.
Pantai Padang Padang yang terletak di kawasan Uluwatu, Bali merupakan salah satu pantai eksotis yang menjadi destinasi utama wisatawan mancanegara. Namanya semakin terkenal setelah menjadi tempat syuting film “Eat, Pray, Love” yang dibintangi oleh Julia Roberts. Pantai ini memiliki pemandangan air laut yang jernih dan pasir putih. Namun ombaknya cukup besar yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para peselancar.
Tidak jauh dari Pantai Padang Padang terdapat Hotel Padang Padang Inn, sebuah hotel bintang tiga yang memiliki 35 kamar. Interiornya modern dengan fasilitas lengkap dan pelayanan yang prima kepada seluruh pengunjung. Yang menarik, pemilik hotelnya adalah penduduk lokal, mantan tenaga keamanan (penjaga) penjaga pantai di Legian, I Nyoman Tambir.
“Awalnya hotel ini hanya rumah kecil dengan atap alang-alang. Seiring perjalanan waktu kami terus perbaiki hingga seperti sekarang,” ujar I Nyoman Tambir.
Jiwa bisnis pria yang lahir 65 tahun lalu itu yang menuntunnya menjadi bos hotel. Sejak masih menjadi menjadi penjaga pantai, keinginannya untuk memiliki usaha sendiri tidak pernah surut. Bermodalkan tanah milik sendiri seluas 25 hektare ia pun mulai berbisnis hotel. Untuk pengembangan usaha, Nyoman memberanikan diri untuk mengajukan pinjaman modal kepada Koperasi Guna Prima Dana (GPD) Bali pada awal 2000-an.
Dari modal pinjaman koperasi itulah usahanya mulai berkembang. Bali sebagai kawasan wisata favorit sangat mendukung pertumbuhan usaha hotelnya sehingga tingkat okupansi tetap terjaga.
Namun Nyoman mengakui sempat hampir menjual hotelnya ketika diterjang badai pandemi. Seperti diketahui, pandemi meluluhlantakan industri pariwisata Bali. Banyak pelaku usaha hotel yang gulung tikar karena tidak ada pengunjung. Ia lagi-lagi mengaku beruntung karena Koperasi GPD memberikan keringanan pembayaran cicilan.
“Pengurus Koperasi GPD memberikan toleransi pembayaran angsuran bahkan memberikan diskon cicilan. Itu sangat membantu kami dan akhirnya hotel Padang Padang tetap di tangan kami. Ini satu-satunya hotel di sini yang dimiliki penduduk lokal,” pungkasnya.