Manfaatkan Peluang, Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 44 Bulan

Manfaatkan Peluang, Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 44 Bulan Berturut-Turut
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto/Dok. Ist

Peluang news, Jakarta – Tak terasa, ternyata Indonesia telah berhasil menangani dan mampu bangkit dari berbagai krisis, termasuk menjadi salah satu yang terbaik dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang cukup menegangkan.

Selain itu, negara kita tercinta juga telah berhasil mendorong percepatan pemulihan ekonomi, menjalankan transisi dari pandemi ke pasca-pandemi, serta menjaga pertumbuhan ekonomi yang tinggi sejak pertengahan tahun 2022 lalu.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan, kinerja ekonomi Indonesia juga terus membaik di tengah tantangan dan gejolak ekonomi global saat ini.

Apalagi, Indonesia juga tampil sebagai salah satu pemimpin yang memegang peran penting dalam berbagai forum diplomasi di dunia.

Bahkan, keketuaan ASEAN 2023 telah melahirkan berbagai kesepakatan dan inisiatif strategis yang mempengaruhi tatanan regional maupun global.

Untuk itu, Indonesia mengajak dunia untuk saling mendukung, pulih, serta tumbuh lebih kuat dari sebelumnya.

Menurut Airlangga, salah satu penyebab keberhasilan ini dikarenakan Indonesia telah memanfaatkan berbagai peluang dan tantangan secara optimal.

“Kemudian, momentum peningkatan harga komoditas dunia juga kita manfaatkan secara baik, sehingga neraca perdagangan surplus 44 bulan berturut-turut. Surplus neraca perdagangan di 2023 sebesar USD36,93 miliar dan untuk pertama kalinya kita juga mencapai surplus tahunan dengan China,” ujar Airlangga, Kamis (18/1/2024).

“Capaian surplus ini menciptakan ruang kapasitas fiskal serta memberikan stimulus bagi masyarakat dan dunia usaha,” imbuhnya.

Airlangga mengatakan, pemerintah akan terus memitigasi berbagai dampak tantangan global yang masih akan terus bergulir.

“Dalam jangka pendek, pemerintah akan terus menjaga daya beli masyarakat, investasi, dan stabilitas makro ekonomi,” kata Airlangga.

“Sementara neraca perdagangan Indonesia tahun 2023 mencapai USD36,93 miliar, tadi saya sampaikan bahwa dengan Tiongkok pun kita mengalami surplus USD2,06 miliar, dengan India surplus USD14,5 miliar, dengan Uni Eropa juga surplus USD0,89 miliar. Cadangan Devisa 2023 imi meningkat pesat menjadi USD146,4 miliar, ini salah satu didukung oleh pencapaian regulasi Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam sebagaimana amanat PP Nomor 36 Tahun 2023,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa pemerintah juga akan terus menjaga pertumbuhan ekonomi agar berkualitas, inklusif, dan berkelanjutan.

Selain itu, ia memaparkan, terdapat beberapa kebijakan prioritas yang telah dilakukan dan akan terus ditingkatkan.

Adapun kebijakan-kebijakan prioritas tersebut yang pertama yaitu mengenai peningkatan ekonomi berkelanjutan melalui transisi energi dan perbaikan carbon storage dengan didukung strategi pembiayaan berkelanjutan ramah lingkungan.

Yang kedua, peningkatan nilai tambah ekonomi melalui hilirisasi. Ketiga, peningkatan produktivitas melalui inovasi digital dan penyiapan sumber daya manusia.

Keempat, melanjutkan reformasi struktural dan transformasi ekonomi melalui penguatan infrastruktur, kelembagaan, dan kemudahan perizinan berusaha, serta hilirisasi industri, untuk produk strategis seperti semikonduktor.

Dan yang kelima yaitu mengenai peningkatan peran intermediasi sektor keuangan terutama untuk mendorong UMKM.

“Kita juga harus terus mengupayakan Indonesia di dalam forum-forum internasional yang akan menerapkan standar tinggi seperti masuknya Indonesia di dalam OECD. Dimana OECD akan membuka akses pasar dan menjamin bahwa investasi yang dilakukan berbasis juga keamanan para investornya,” tutur Airlangga.

Sebagai negara demokrasi terbesar di dunia, Airlangga menambahkan, Indonesia juga akan memastikan bahwa penyelenggaraan pemilihan umum atau Pemilu tahun ini juga dapat berjalan secara aman, jujur, dan adil.

“Dengan adanya pemerintahan yang baru nantinya, pemerintah akan tetap berkomitmen untuk melanjutkan reformasi-reformasi struktural yang menghadirkan iklim berusaha yang sehat demi penciptaan lapangan kerja,” pungkasnya.

Exit mobile version