
Peluang News, Jakarta – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman memastikan bahwa kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen tidak akan berdampak bagi para pelaku UMKM.
Hal ini dikarenakan, menurutnya, kenaikan pajak menjadi 12 persen itu hanya akan berdampak kepada masyarakat kelas menengah ke atas.
Sebab, hal tersebut meliputi barang-barang mewah, termasuk bahan makanan premium.
“Jadi, Saya sebagai Menteri UMKM ingin menyampaikan bahwa dari sektor UMKM, dari sektor masyarakat menengah ke bawah tidak akan terkena dampak, yang dinaikkan pajak 11 ke 12 itu Itu bagi makanan-makanan yang premium,” ujar Maman di kawasan Jakarta, Sabtu (21/12/2024).
Sebagai contoh, Maman menyebut bahwa daging premium hingga fasilitas hotel mewah merupakan objek atau bahan makanan yang terkena dampak kenaikan pajak 12 persen.
“Untuk daging wagyu apakah masyarakat kita, seluruh Indonesia semuanya mengkonsumsi daging wagyu? Kan tidak. Contoh misalnya hotel-hotel plus yang cukup tinggi, apakah itu digunakan oleh masyarakat-masyarakat kita? kan tidak,” ucapnya.
Sedangkan terkait dengan sektor UMKM, Politisi Golkar tersebut menegaskan, Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akan senantiasi melakukan pengamanan dengan memberikan berbagai macam insentif di tanah air.
Adapun insentif tersebut salah satunya yaitu biaya pajak penghasilan (PPh) sebesar 0,5 persen bagi para pelaku UMKM yang omsetnya mencapai Rp500 juta hingga Rp4,8 miliar per tahunnya.
“Pemerintah sampai hari ini konsisten Untuk memberikan sebuah pengamanan, langkah-langkah insentif kepada sektor UMKM kita. Yang pertama adalah terkait PPh 0,5 persen insentif yang diberikan kepada UMKM selama 7 tahun,” jelasnya.
Sementara bagi para pelaku UMKM yang omsetnya masih di bawah Rp500 juta per tahun, kata Maman, tidak akan dibebankan dengan PPh 0,5 persen.
Kemudian, bagi yang penghasilannya di bawah Rp 500 juta dibebaskan.
“Dengan demikian, maka inilah bentuk kontribusi pengamanan dari pemerintah. Jadi clear ya dengan adanya kebijakan PPN 12 persen, masyarakat menengah dan ke bawah itu sama sekali nggak ada dampaknya,” tuturnya.