octa vaganza
Daerah  

Maluku Ekspor Tuna 53,6 Ton ke Jepang, AS dan Vietnam.

AMBON—Provinsi Maluku meengawali 2021 dengan mencatat ekspor ikan tuna sebesar 53,6 ton dan senilai lebih dari 513 ribu dolar AS ke Jepang, Amerika Serikat dan Vietnam.  Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melepas ekspor 6,2 ton untuk Jepang di Bandara Pattimura, Ambon Sabtu,  (6/2/21).

“Mudah-mudahan ini kontinu dan semakin besar ekspornya dari sini. Artinya kalau semakin besar, implikasinya ke belakang juga besar,” ujar Menteri Trenggono saat melihat langsung produk yang akan diekspor.

Trenggono meminta jajarannya di BKIPM Ambon memastikan dan menjamin tidak ada lagi kasus penolakan produk perikanan Indonesia di negara tujuan. Perlu dilakukan pembinaaan secara rutin kepada pelaku usaha mulai dari hulu sampai dengan hilir.

Dikatakannya, langkah itu upaya meningkatkan kepercayaan pasar dunia terhadap produk perikanan Indonesia.  Menteri KKP optimistis ekspor perikanan dari Maluku bisa terus tumbuh.

Sementara Gubernur Maluku Murad Ismail menyebut ekspor perikanan terus tumbuh selama pandemi Covid-19. Total ekspor sepanjang tahun lalu mencapai 7.735 ton dengan nilai Rp630,6 miliar atau meningkat 261 persen dari tahun sebelumnya.

“Kita patut berbangga, selama masa pendemi justru ekspor produk perikanan terus tumbuh,” ujarnya.

Sejumlah negara yang menjadi pelanggan setia produk perikanan Maluku yakni China, Jepang, Amerika Serikat, Vietnam, Hongkong Singapura, Thailand, hingga Malaysia dan Srilanka. Komoditas yang diminati adalah udang vaname, ikan tuna, kerapu hidup, serta kepiting bakau.

Pertumbuhan ekspor ini diakuinya sebagai dorongan untuk terus meningkatkan produktivitas perikanan tangkap. Laut Maluku termasuk dalam tiga wilayah pengelolaan perikanan (WPP) dengan potensi tangkapan lestari mencapai 1,3 juta ton per tahun.

Exit mobile version