hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Malapetaka Cacat Produksi Airbag Takata

INFLATOR airbag diduga penyebab tewasnya 16 orang dan 180 luka-luka. Cacat produksi menyebabkan airbag Takata dapat meledak dan menyebarkan serpihan berbahaya. Penarikan ulang ini ditaksir menguras dana ¥1 triliun atau US$9 miliar. Mau tak mau, akibat cacat produksi dan karenanya harus ditarik, Takata Corp mengajukan perlindungan bangkrut di Tokyo dan AS.

Lebih dari 100 juta unit mobil di pengguna airbag Takata terpaksa harus di-recall. Itu penarikan mobil terbesar dalam sejarah. Tercatat lebih dari  30 produsen mobil yang terkena dampak penarikan unit ini. Antara lain, untuk menyebut beberapa merek, BMW, Cadillac, Ferrari, Fisker, Jaguar, Lincoln, Mercedes-Benz. Pada mula berdirinya, 1933, Takata hanya perusahaan produsen tekstil. Baru pada 1950-an Takata mengembangkan sabuk pengaman untuk mobil. Ia memiliki 46 pabrik di 17 negara. Bangkrutnya Takata yang didirikan pada 1993 diikuti delisting dari Bursa Tokyo.

Secara sadar dan tanpa mengumumkannya kepada publik, Takata menggunakan amonium nitrat, menggantikan tetrazol dalam kantong udaranya. Perseroan mengklaim bahwa penggunaan amonium nitrat bisa membuat kantong udara mengembang lebih cepat. Akibatnya, sebagaimana dibuktikan oleh analisis di kemudian hari, sejumlah pengemudi kehilangan nyawa sejak 2009.

Januari tahun ini, Takata membayar denda senilai $1 miliar karena menyembunyikan cacat produk yang menyebabkan 17 kematian. Takata mengaku bersalah. Sampai Maret tahun ini, liabilitas perusahaan telah mencapai ¥397,8 miliar. Sementara nilai asetnya melorot dari ¥160 miliar lima tahun lalu, menjadi hanya ¥30 miliar. Sebuah recovery yang layak disimak oleh perusahaan-perusahaan (yang terancam) degradasi.●

pasang iklan di sini