octa vaganza
Ragam  

Mahasiswa UGM Inovasi Snack Bar dari Kerak Nasi

YOGYAKARTA—Empat orang mahasiswa UGM melakukan inovasi untuk mengembangkan makanan berupa snack bar anti-obesitas yang kaya akan serat pangan untuk turut mendukung program pemerintah dalam menurunkan prevalensi obesitas.

Inovasi terinspirasi dari  data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan 2018 yang menyebutkan 21,8 % masyarakat Indonesia mengalami obesitas. Angka tersebut terus meningkat setiap tahunnya.

Ketua tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) UGM Dina Clarissa Kurniawan mengtakan, [roduk snack bar anti-obesitas ini berbahan dasar intip (kerak nasi), cornflakes, dan kelengkeng kering sebagai penambah cita rasa.

Selain Dina, penellitian yang menggunakan dana PKM dari Kemendikbud Ristek ini beranggotakan Felicia Irawan (TPHP 2018), Secundina Frida Hoki Harlanda (TPHP 2018), dan Veronika Dewi Pratanjani Prasasta (Gizi Kesehatan 2018) dengan di bawah bimbingan Dr. Arima Diah Setiowati, STP, M. Sc.

“Snack bar memiliki potensi yang sangat baik untuk dikembangkan dan diproduksi sebagai pangan fungsional dengan aktivitas anti-obesitas,” ujar Dina dalam keterangan tertulisnya di situs UGM, Jumat (17/9/21).

Bentuknya yang efisien serta dapat diterima oleh kalangan masyarakat di Indonesia menjadi alasan utama pemilihan snack bar sebagai penunda lapar di sela-sela aktivitas.  Intip dibuat dengan cara digoreng menggunakan minyak.

“kami memodifikasi intip  tmenjadi pangan fungsional dengan cara pengolahan lain yaitu pemanasan dan pendinginan berulang tanpa menggunakan minyak. Tentunya diharapkan dapat meningkatkan manfaat gizi dan nilai ekonominya,” papar Dina.

Selain itu, penggunaan bahan lain seperti cornflakes dan kelengkeng kering ditujukan untuk menambah cita rasa pada snack bar.

“Rasa manis dari kelengkeng kering, serta tekstur crunchy intip dan cornflake, menjadikan snack bar ini berpotensi untuk menjadi alternatif budaya snacking yang digemari masyarakat,” katanya sedikit berpromosi.

Pengembangan snack bar anti-obesitas ini telah melalui tahap pengujian kadar pati resisten tipe 3 pada intip hasil modifikasi terhadap hormon leptin untuk menekan rasa lapar dan mencegah resistensi hormon leptin pada penderita obesitas.

Pati resisten tipe 3 pada intip yang dikonsumsi, kemudian akan difermentasi oleh mikrobiota usus sehingga menghasilkan asam lemak rantai pendek yang berperan dalam mengaktivasi reseptor tertentu untuk regulasi sekresi hormon leptin yang mampu menekan nafsu makan dan rasa lapar.

“Melalui regulasi hormon leptin tersebut, intip snack bar ini mampu memberikan kontribusi untuk mendukung penurunan prevalensi obesitas dengan supresi rasa lapar dan mencegah resistensi hormon leptin pada penderita obesitas,”pungkasnya.

Exit mobile version