Mahasiswa Berperan Penting dalam Pengembangan Inovasi di Sektor Keuangan

Mahasiswa Berperan Penting dalam Pengembangan Inovasi di Sektor Keuangan/Dok. OJK

Peluang News, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan inovasi teknologi sektor keuangan dan peningkatan literasi keuangan digital kepada kalangan mahasiswa di seluruh Indonesia.

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto (IAKD) OJK, Hasan Fawzi mengatakan, komitmen ini salah satunya ditunjukkan melalui kegiatan Digination atau Digital Financial Literacy yang diselenggarakan di Universitas Islam Makassar, Makassar, Sulawesi Selatan.

Dalam kegiatan tersebut, ia menyampaikan bahwa sebagai pengguna teknologi yang aktif dengan tingkat adaptasi yang tinggi, mahasiswa harus memiliki peran penting dalam mendorong inovasi di sektor keuangan.

“Apalagi, mahasiswa biasanya memiliki ide yang out-of-the-box dalam merancang produk dan layanan keuangan berbasis digital untuk memberikan solusi atas permasalahan di sektor keuangan,” ucap Hasan dalam keterangan resminya, Sabtu (19/10/2024).

“Selain itu, mahasiswa juga dapat menjadi influencer dalam mendorong orang lain untuk menggunakan produk dan layanan keuangan,” imbuhnya.

Oleh sebab itu, Hasan menekankan kepada para mahasiswa bahwa pemahaman yang baik tentang inovasi dan keuangan digital dapat menjadi kunci dalam memastikan masyarakat dapat menggunakan produk dan layanan keuangan digital dengan bijak.

“Karena semakin tinggi tingkat literasi keuangan digital maka semakin besar kemampuan masyarakat dalam mengenali risiko yang mungkin timbul saat menggunakan layanan keuangan digital, sehingga masyarakat dapat mengambil keputusan dan langkah yang tepat dalam mempergunakan layanan keuangan digital,” ujarnya.

Bahkan, dia menerangkan, berdasarkan data INDEF per 2023, indeks literasi digital Indonesia baru mencapai 62 persen dan yang paling rendah jika dibandingkan negara ASEAN yang rata-rata mencapai 70 persen.

Sedangkan survei SNLIK OJK pada 2024 menyebut bahwa indeks literasi dan inklusi keuangan Indonesia baru mencapai 65 persen dan 75 persen.

Guna meningkatkan inovasi dan literasi keuangan digital tersebut, Hasan menyatakan, OJK telah mengeluarkan beberapa inisiatif untuk meningkatkan keterampilan digital bagi seluruh lini masyarakat.

“Yang di antaranya yaitu dengan menyusun dan mensosialisasikan modul terkait inisiatif Literasi Keuangan Digital bagi masyarakat, mengembangkan Fintech Innovation Center OJK dalam upaya meningkatkan jumlah inovasi di sektor keuangan, dan memfasilitasi konsultasi terkait pengembangan industri Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK),” jelasnya.

Exit mobile version