JAKARTA—-Sejak mengenal dunia kerja Lutfhi Adhiansyah jatuh hati padaBMT (Baitul Mal Wattamwil) dan koperasi. Bagi CEO dan Founder Fintech Ammana ini koperasi itu badan usaha unik dan sekaligus juga merupakan kearifan lokal.
Pria kelahiran 1986 ini tidak saja belajar semangat gotong royong yang menjadi spirit koperasi, tetapi juga bahwa untuk memberdayakan rakyat kecil di daerah, koperasi adalah lembaga yang paling tepat. Itu sebabnya Ammana yang didirikan bersama dua rekannya pada Desember 2016, menggandeng koperasi syariah untuk menyalurkan dana kepada UKM.
“Bentuknya tetap peer to peer lending. Kami hanya mediator yang mempertemukan investor dengan peminjam dana. Hanya saja untuk membentuk UKM, kami tidak sembarangan. Kami meminta Koperasi Syariah di daerah memberikan nama UKM mana saja yang patut diberikan dana,” ujar lutfhi dalam seminar “Peran keuangan Syariah dalam mendorong Inklusi Keuangan Indonesia” yang digelar INDEF di Jakarta, Selasa (26/3/2019).
Koperasi syariah lebih dikenal orang daerahnya. Jika orang kota datang member bantuan dana, walau itu pinjaman akan dianggap hibah. Kalau melalui koperasi orang daerah akan segan untuk tidak mengembalikan.
Amana mempunyai jaringan 30 ribu investor yang membantu sekitar lima ribu UKM sejak berdiri. Sebagai fintech syariah kata dia investor yang berada di bawah Amanna siap dengan risiko berbagi rugi. Kalau ada UKM yang gagal mengembalikan pinjaman terlebih dahulu akan diadakan investigasi dan juga mediasi dengan melibatkan koperasi.
“Kan bisa saja gagal panen, kalau yang dibantu pertanian. Gagal pengembalian pinjaman pertama, tetapi tidak pinjaman berikutnya. Yang penting kami memberikan tranparansi data,” terang alumni Universitas Islam Antar Bangsa Malaysia ini.
Ke depannya Ammana akan memperluas jaringan dan mengelola dana wakaf untuk kepentingan umat. Lutfhi berharap akan lahir fintech syariah baru untuk bisa diajak kolaborasi.
“Fintech syariah semangatnya bukan untuk saling bersaing, tetapi untuk berkolaborasi atau bekerja sama membantu umat,” imbuh dia.
Ketika ditanya mengapa jatuh hati pada syariah, Lutfhi menajwab ada pengaruh ayahnya yang pernah bekerja di Bank Muamalat. “Ayah inspirasi saya,” tutupnya (Irvan Sjafari).