
Peluang news, Jakarta – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menggandeng ASEAN USAID-IGNITE guna meluncurkan BCR Tab berbahasa Indonesia.
Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM, Yulius menyampaikan bahwa keberadaan BCR Tab ini sejalan dengan upaya KemenKopUKM dalam meningkatkan akses pengembangan kapasitas UMK.
Upaya ini dilakukan dengan media luring maupun daring seperti platform EDUKUMKM, portal SMEsta, dan Entrepreneur Hub.
Adapun BCR Tab merupakan webpage satu pintu bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam mengakses e-learning modules, webinar, komunitas belajar, serta perangkat dan sumber daya pilihan tentang keberlangsungan dan ketangguhan usaha.
“Kehadiran platform-platform tersebut akan sangat membantu UMKM melakukan pembelajaran kapan saja dan dimana saja untuk peningkatan daya saingnya,” kata Yulis melalui keterangan resminya, Jumat (26/1/2024).
“Pemberdayaan UMKM menjadi kunci utama untuk pemulihan usaha, khususnya pascapandemi COVID-19 dan ketahanan bisnis yang berkelanjutan di masa depan,” tambahnya.
Ia memaparkan, UMKM dalam perekonomian nasional Indonesia dan negara-negara ASEAN memiliki peran yang penting dan strategis.
Bahkan, sekitar 70 juta UMKM di kawasan ASEAN berkontribusi terhadap 35 sampai 85 persen penyerapan tenaga kerja.
Kendati demikian, UMKM masih menghadapi berbagai tantangan besar seperti peningkatan kapasitas, akses modal, pendanaan alternatif, akses teknologi, akses pasar global, dan integrasi ke rantai regional dan global.
Oleh karena itu, ACCMSME, Pemerintah Amerika Serikat dan US-ABC telah menginisiasi untuk menghadirkan aplikasi ASEAN SME.
“BCR Tab versi bahasa Indonesia ini akan hadir dalam aplikasi ASEAN SME Academy yaitu platform yang berperan dalam meningkatkan kemampuan UMKM di ASEAN dalam mendapatkan informasi untuk pengembangan usahanya, antara lain mengenai keuangan dan akuntansi, manajemen, pemasaran, serta teknologi,” paparnya.
Yulius mengatakan, fitur ini dapat diakses melalui tautan https://asean-sme-academy.org.
Menurutnya, peluncuran aplikasi itu mendapatkan antusiasme yang besar dari UMKM maupun pendamping UMKM.
Hal ini dikarenakan, dari 400 peserta yang mendaftar, terkurasi 250 yang terpilih untuk berkesempatan hadir langsung dalam peluncuran di Surabaya.
“Apalagi, para peserta UMKM tidak hanya berasal dari Surabaya, tetapi juga daerah lain di Jawa Timur dari berbagai sektor usaha dimana mayoritasnya merupakan perempuan, dan termasuk 18 orang penyandang disabilitas,” ujarnya.