hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

LSP-KJK: Kopsyah BMI, Koperasi Besar yang Taat Asas

Peluang News, Tangerang – Kepala Divisi Hubungan Antar Lembaga, Junaedi, mewakili Lembaga Sertifikasi Profesi-Koperasi Jasa Keuangan (LSP-KJK) menegaskan, Kopsyah BMI merupakan koperasi yang taat asas, dilihat dari tertibnya pemenuhan sertifikasi top manajemen yang dimiliki.

Pelatihan Top Manajemen Kopsyah BMI
Peserta Pembekalan Top Manajemen Kopsyah BMI | Dok: Peluang News

“Kerja sama LSP-KJK dengan Kopsyah BMI telah terjalin sejak 12 tahun lalu, sebelum resmi berbadan hukum koperasi. Kopsyah BMI ini koperasi besar yang taat asas dan peduli terhadap pengembangan kemampuan karyawannya. Ini dilihat dari ketaatan Kopsyah BMI untuk pemenuhan sertifikasi manajer dan pengurusnya,” ujar dia.

Junaedi mengatakan itu terkait penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan (diklat) secara online kepada lima manajer baru Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) selama tiga hari, Selasa-Kamis (7-9/5) yang dilanjutkan uji kompetensi bagi manajer pada 13 Mei 2024.

Kopsyah BMI berkomitmen kuat untuk mengembangkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) secara profesional, institusional dan berkelanjutan.

pelatihan-kompetensi-manajer-pengurus-kopsyah-bmi
Manajer dan Pengurus Kopsyah BMI Peserta Uji Kompetensi | Dok: Peluang News

Kegiatan Recognition Current Competency (RCC) Manajer KSPPS, uji kompetensi manajer dan pengurus itu dilaksanakan di Vivere Hotel Gading Serpong, Tangerang, bersamaan dengan ujian perpanjangan sertifikasi bagi 83 manajer lainnya.

Kegiatan ini menggandeng Lembaga Sertifikasi Profesi-Koperasi Jasa Keuangan (LSP-KJK). Sebab, berdasarkan Permenkop dan UKM RI No. 11/Per/M.UKM/XII/2017 tentang Pelaksanaan Kegiatan Unit Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah oleh koperasi, pengelola koperasi wajib memiliki sertifikasi standar kompetensi. Sehingga pengelola koperasi simpan pinjam maupun unit simpan pinjam memiliki kompetensi yang disyaratkan untuk mengelola koperasi secara profesional dan akuntabel.

Diklat yang dilaksanakan daring tersebut diarahkan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan peserta dalam manajemen, pengelolaan, dan pengawasan koperasi sesuai dengan Standar Kompetensi Keahlian Nasional Indonesia (SKKNI).

Kehadiran fasilitator tenaga pendamping koperasi yang berpengalaman dan memiliki latar belakang akademisi dan birokrasi turut menguatkan nilai pendidikan tersebut.

Kegiatan ini diakhiri dengan uji kompetensi sebagai bagian integral dari diklat untuk memberikan kesempatan kepada peserta dalam mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh selama diklat.

Kegiatan diawali dengan pembekalan top manajemen Kopsyah BMI yang dibuka oleh Direktur Utama Kopsyah BMI, Kamaruddin Batubara.

Pria yang biasa disapa Kambara itu mengatakan, SDM yang berkompeten harus mampu melihat peluang di setiap kesempatan serta memiliki kemampuan cermat dalam mengamati situasi, pemikiran cerdas dan berani mengambil risiko untuk menciptakan momentum baru dalam rangka meningkatkan kinerjanya.

Hal tersebut, kata dia, dibutuhkan untuk menciptakan Kopsyah BMI yang tetap eksis dan survive di tengah masyarakat yang menilai koperasi sebelah mata.

“Terobosan baru harus dilaksanakan untuk membuktikan Kopsyah BMI adalah koperasi yang berbeda. Setiap karyawan harus memiliki sifat transparan dan jujur dalam mengelola keuangan koperasi. Pahami definisi koperasi melalui empat pilar empower, enhance, enable dan engage dan laksanakan ideologi berkoperasi dengan sebaiknya” tandas Kambara.

Baca: Kambara Ingatkan Kopsyah BMI

Alumni IPB ini mengajak semua manajer di samping profesional harus menjunjung tinggi etika bisnis dan etika kerja.

“Kita tidak hanya ingin kompeten tetapi lebih tinggi lagi adalah menjaga moralitas. Mari tetap junjung tinggi etika dalam bekerja berdasarkan tagline Kopsyah BMI, melayani dengan hati nurani. []

pasang iklan di sini