Peluangnews, Jakarta – Proyek Strategis Nasional (PSN) Light Rail Transit atau Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta Bogor Depok Bekasi (Jabodebek) dijadwalkan soft lauching pada 12 Juli mendatang. Saat ini, pembangunan LRT Jabodebek Tahap I progres prasarana sudah 99,37% dan sedang proses trial run.
“Keberadaan LRT, untuk mengurai kemacetan yang sering terjadi di Jabodebek akibat dominasi penggunaan kendaraan pribadi. Di saat yang bersamaan, pemerintah menyakini pembangunan LRT memiliki spirit untuk mendorong masyarakat beralih ke transportasi publik yang sudah terintegrasi,” ungkap Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Helson Siagian dalam keteranganya, yang dikutip Sabtu (17/6/2023).
Karena itulah, jelas Helson, seluruh stasiun LRT harus memiliki akses ke angkutan umum lain.
Selain kesiapan aksesibilitas, lanjut dia, pihaknya masih menemukan kendala terkait pemanfaatan aset Barang Milik Negara dan Barang Milik Daerah yang perlu dicarikan solusinya. Karenanya, KSP menjembatani penyelesaian tersebut sehingga menghasilkan beberapa kesepakatan antara para pihak terkait.
Proyek LRT Jabodebek merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai dengan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 21 Tahun 2022 yang memiliki 18 titik stasiun pemberhentian di 3 lintas pelayanan yaitu Cawang-Bekasi, Cawang-Cibubur, dan Cawang-Dukuh Atas.
Dengan beroperasinya LRT Jabodebek diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif moda transportasi untuk penumpang yang menghubungkan Kota Bekasi, Kota Depok dan DKI Jakarta
Layanan LRT Jabodebek dijadwalkan akan melakukan operasi terbatas pada 12 Juli 2023 sampai dengan peresmian 18 Agustus 2023 bertepatan dengan peringatan kemerdekaan Indonesia ke 78. (Aji)