
PeluangNews, Jakarta – Direktur Group Riset Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Seto Wardono mengungkapkan, Indeks Menabung Konsumen (IMK) pada Juli 2025 berada di level 82,2.
Angka tersebut melemah atau turun terbatas 1,6 poin dari posisi bulan sebelumnya. Ini sejalan dengan pelemahan komponen Indeks Waktu Menabung (IWM) sebesar 4,7 poin pada periode yang sama ke level 90,5. Sedangkan komponen Indeks Intensitas Menabung (IIM) tercatat naik sebesar 1,4 poin ke level 73,8.
Sejalan dengan itu, lanjut Seto, porsi responden yang menyatakan tidak pernah menabung menurun dari 26,7% pada Juni 2025 menjadi 24,9% pada Juli 2025.
“Di periode sama, porsi responden yang menilai bahwa jumlah yang ditabung lebih kecil dari yang direncanakan mengalami penurunan dari 52,5% menjadi 50%,” kata dia dalam keterangan LPS, Minggu (10/8/2025).
Dikatakan pula bahwa mengenai komponen IWM, persentase responden yang menilai bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk menabung tercatat sedikit menurun menjadi 26,4% pada Juli 2025, dari 28,9% pada Juni 2025.
Di sisi lain, persentase responden yang menyatakan bahwa tiga bulan mendatang merupakan waktu yang tepat untuk menabung pun tercatat menurun, yaitu menjadi 38,6 persen dari 42,6% pada periode yang sama.
Perkembangan ini, kata Seto, mencerminkan intensitas dan niat menabung konsumen yang melandai seiring dengan meningkatnya pengeluaran rumah tangga untuk pendidikan pada awal tahun ajaran baru, di tengah pemberian stimulus ekonomi dalam jangka pendek.
Selanjutnya, pergerakan IMK pada sebagian kelompok pendapatan rumah tangga (RT) tercatat menguat pada Juli 2025.
Peningkatan terbesar IMK terlihat pada kelompok RT berpendapatan hingga Rp1,5 juta/bulan (naik 9,1 poin MoM) dan RT berpendapatan di atas Rp1,5 juta—Rp3 juta/bulan (naik 3,1 poin).
IMK kelompok RT dengan pendapatan di atas Rp7 juta/bulan masih konsisten berada di atas level 100 meski terkontraksi 8,8 poin. Khusus kelompok RT dengan pendapatan di atas Rp3 juta–Rp7 juta, IMK tercatat melemah 3,2 poin.
Hasil SKP LPS terkini menunjukkan kenaikan Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) pada rumah tangga (RT) berpendapatan sampai dengan Rp1,5 juta per bulan ke level optimistis atau di atas 100.
IKK di kelompok pendapatan paling rendah ini mencapai 100,4 pada Juli lalu, naik 2,3 poin MoM. Kenaikan ini adalah yang tertinggi dibandingkan kelompok RT lain.
Pada waktu yang sama, IKK kelompok RT berpendapatan di atas Rp1,5 juta—Rp3 juta per bulan dan kelompok RT berpendapatan di atas Rp3 juta—Rp7 juta per bulan turun masing-masing sebesar 4,2 poin dan 1,7 poin.
Sementara, IKK kelompok RT berpendapatan di atas Rp7 juta per bulan tetap konsisten bertahan di atas level 100 dengan sedikit penguatan sebesar 0,1 poin.
Seto menambahkan bahwa secara keseluruhan, IKK pada Juli 2025 tercatat menurun 2,5 poin MoM ke level 96,9. Perkembangan ini menunjukkan persepsi konsumen yang menurun, terutama penilaian terhadap kondisi ekonomi lokal dan lapangan kerja saat ini.
Kendati begitu, persepsi positif konsumen terhadap prospek ekonomi dan pendapatannya pada masa mendatang tetap terjaga. []