YOGYAKARTA—Direktur Utama Lembaga Pembiayaan Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Braman Setyo mengungkapkan, jumlah dana yang telah disalurkan khusus untuk Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ( DIY) per 24 Juli 2018 sebesar Rp249 miliar di 5 kabupaten dan kota.
“Sektor koperasi kurang lebih 99 koperasi sejak 24 Juli lalu. Ada kolektibilitas A yang artinya lancar semuanya sekitar Rp 93 miliar dan yang sudah lunas Rp139 miliar, sedang kolektibilitas yang E itu kecil hanya sekitar Rp 15 miliar,” ujar Braman pada saat membuka Rapat Koordinasi Pengalihan dan Rekonsiliasi Rekening Dana Bergulir periode 2000-2007 di Yogyakarta, Senin (30/7/2018).
Sementara untuk Provinsi JawaTengah LPDB sudah menyalurkan dana mencapai Rp2,1 triliun hingga 24 Juli 2018. Braman menyebut, sekitar 600 koperasi di wilayah itu telah menerima dana bergulir dengan kolektibilitas A sebesar Rp757 miliar dan yang sudah lunas Rp1,1 triliun, serta kolektabilitas E kurang lebih Rp233 miliar.
“Jadi ada sekitar 150-an koperasi yang harus terus didampingi dan ditingkatkan kolektibilitasnya. Ke depan, kita akan terus sinergikan LPDB dengan dinas-dinas koperasi. Kita akan lakukan bagaimana memperkecil NPL kita,” paparnya.
Braman memastikan sinergi LPDB dengan pemerintah daerah melalui dinas-dinas koperasi terus ditingkatkan sehingga kolektibilitas E itu dapat ditingkatkan menjadi kolektibilitas B atau A. Caranya dengan melakukan restrukturisasi usaha maupun rescheduling pembayaran.
Selain itu, Braman Setyo menjelaskan, LPDB-KUMKM akan memprioritaskan koperasi yang dapat menyelesaikan pelunasan dana bergulir periode 2000-2007 untuk kembali memperoleh pembiayaan pada tahun ini.
“Hal ini diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada koperasi yang sudah berupaya mengembalikan dana pinjaman,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi DIY Sri Nurkyatsiwi menyambut baik langkah LPDB-KUMKM dalam mempererat sinergi dan pembinaan bagi koperasi dan UKM khususnya dalam memperoleh pendanaan yang lebih mudah dan bunga rendah dari perbankan.
“Kita akan mengawal pelaksanaan terkait dana bergulir ini, sejauh mana pemanfaatan. Sebab pegembangan koperasi dan UKM berjalan lambat bila tanpa sinergitas antar lembaga,” ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UKM DIY, menurut dia, terdapat sebanyak 2.389 koperasi aktif dan sekitar 400 koperasi yang telah dilikuidasi atau dihapus(Van).