octa vaganza

LPDB-KUMKM Terima Kunjungan Studi Banding 14 Koperasi 

Jakarta (Peluang) : Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) menerima sebanyak 30 pengurus dari 14 koperasi yang berasal dari sejumlah daerah di Tanah Air, Kamis (24/11/2022).

Kunjungan dalam rangka studi banding yang diprakarsai Majalah Peluang itu diterima dua direksi LPDB-KUMKM,  Krisdianto Soedarmono (Direktur Bisnis) dan Jarot Wahyu Wibowo ( Direktur Pengembangan Usaha).

Sejak berdiri pada 2006, kata Krisdianto, LPDB sudah menyalurkan total dana bergulir hingga Rp 15 triliun. Sedangkan target penyaluran 2022 sebesar Rp 1,8 triliun.

“Proses pinjaman dana bergulir LPDB kini semakin dipermudah, karena kami ingin menampilkan wajah LPDB yang ramah dalam pelayanan,” kata Krisdianto. 

Dia mengemukakan seluruh penyaluran dana bergulir hanya ke koperasi.  Karenanya jika ada sektor UMKM yang ingin mengakses dana bergulir, disarankan untuk bergabung atau menjadi anggota koperasi yang sudah menjadi mitra LPDB.

Dalam menyalurkan dana bergulir, lanjutnya lagi, LPDB-KUMKM selalu berpegang teguh pada aturan maupun regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah. Adapun kriteria dan persyaratan koperasi penerima dana bergulir LPDB-KUMKM sudah ditetapkan dengan jelas, mulai dari dari sisi tata kelola organisasi, manajemen, hingga bisnis. 

Kriteria utama koperasi penerima pinjaman atau pembiayaan dana bergulir, antara lain berbadan hukum koperasi, memiliki sertifikat Nomor Induk Koperasi (NIK), status kantor yang jelas baik dari sisi kepemilikan atau sewa. 

“Kemudian memiliki usaha produktif, untuk mitra eksisting itu dari sisi kinerja pengembalian harus kategori lancar dan tidak ada tunggakan dari pinjaman atau pembiayaan sebelumnya. 

Untuk persyaratan lengkap terkait pengajuan pinjaman atau pembiayaan dana bergulir dapat diakses di website https://www.lpdb.id. 

Ketua KUD Sumber Karya, Sekadau Kalimantan Barat, Marius Habu mengapresiasi kegiatan studi banding yang diinisiasi Majalah Peluang karena sangat bermanfaat bagi para pengurus koperasi.  “Manfaatnya yang kami bawa antara lain ilmu dalam pengelolaan manajemen keuangan,” kata Marius. 

Dia mengaku koperasi yang dipimpinnya berminat mengajukan pinjaman ke  LPDB sekitar Rp500 juta untuk modal kerja pembangunan perkebunan. 

Hal senada ditambahkan Sektetaris KSPPS BMT Assyafiiyah Berkah Nasional Lampung Tengah,  Soegiono yang menilai acara studi banding ini bisa merekatkan kerja sama antar koperasi yang semakin terbuka. “Kami jadi semakin kenal dengan teman-teman koperasi dari daerah lain, dan ini sangat positif,” ujarnya. 

Ketua Koperasi Perkebunan Tampun Juah (Sanggau Kalbar), Usman menambahkan, “Mengikuti studi banding ini sangat bermanfaat, tidak rugi kami ikut. Kami banyak mendapat informasi. Yang kami tidak tau menjadi tahu. Saya baru tahu kalau ada lembaga yang bisa memberikan bantuan dana bergulir (LPDB).” 

Peserta studi banding lainnya adalah  Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ); KSP Bhina Raharja (Rembang, Jateng); KSP Utama Karya (Jepara Jateng); Kopsyah Nurul Ummah (Bojonegoro Jatim);  KSP Graha Mandiri (Semarang Jateng); KSPPS BMT UGT Nusantara (Pasuruan Jatim); KSPPS BMT Maslahah (Pasuruan Jatim);  KSPPS Berkah Insani Mulia (Tuban Jatim); KSP Kopdit Pintu Air (Maumere NTT); KSP CU Semarong (Sanggau Kalbar); Koperasi Perkebunan Tampun Juah (Sanggau Kalbar);  dan Kopkar GMF Aero Asia Sejahtera (Tangerang Banten). (Yat).

Exit mobile version