Peluang News, Jakarta – Ada berbagai permasalahan yang kerap ditemui dalam koperasi di Indonesia, salah satunya yaitu permasalahan mengenai permodalan.
Tak jarang, permasalahan ini bisa berakibat fatal sehingga koperasi harus dapat mampu berkembang dan mengikuti perkembangan zaman saat ini.
Untuk itu, kehadiran Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) menjadi jawaban atas persoalan utama tersebut.
LPDB-KUMKM sendiri merupakan satuan kerja Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) yang menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam mendukung permodalan koperasi dan meningkatkan usaha para anggotanya.
Sebagai ujung tombak permodalan koperasi di Indonesia, LPDB-KUMKM berkomitmen untuk terus memperkuat peranannya di tengah masyarakat dengan kinerja yang maksimal.
Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo menekankan, pihaknya akan terus membangun budaya kerja yang kolaboratif dan inovatif guna meningkatkan kinerja lembaga dan pengembangan koperasi di tanah air.
Menurutnya, penyelarasan mengenai visi dan misi lembaga untuk seluruh pegawai LPDB-KUMKM pun juga menjadi fokus yang terus dilakukan, salah satunya melalui penerapan core values BerAkhlak.
“BerAkhlak itu berarti berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif,” ujar Supomo di Jakarta, Selasa (30/7/2024).
“Core values tersebut diharapkan mampu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan terutama dalam tugasnya menyalurkan pinjaman atau pembiayaan kepada pelaku usaha koperasi,” sambungnya.
Ia menjelaskan, BerAkhlak menjadi bagian dari komitmen seluruh pegawai LPDB-KUMKM untuk fokus memberi layanan prima dalam mendukung sektor koperasi di tanah air.
Selain itu, nilai-nilai yang terkandung dalam BerAkhlak dapat mendorong budaya kerja yang positif dan membangun organisasi yang bertanggung jawab untuk kemajuan koperasi di Indonesia.
Ia mengungkapkan, hal ini sejalan dengan salah satu mitra penerima dana bergulir di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), yaitu Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Arta Karya Bersama yang turut mengapresiasi kinerja dan bantuan dari LPDB-KUMKM hingga saat ini.
Adapun Koperasi primer tingkat kabupaten yang berlokasi di kawasan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan ini menjadi mitra LPDB-KUMKM sejak 2012 dan kembali mendapatkan pinjaman kedua pada 2023.
Mengenai hal ini, Ketua KSP Arta Karya Bersama, menjelaskan, pihaknya membutuhkan modal untuk mengembangkan usaha simpan pinjam kepada anggota.
Oleh sebab itu, pengurus dan manajemen koperasi pun memutuskan untuk mengajukan pinjaman dana bergulir ke LPDB-KUMKM.
“Informasi mengenai keberadaan LPDB-KUMKM sebagai lembaga penyalur pinjaman bagi koperasi didapatkan saat mengikuti sosialisasi dengan Dinas Koperasi Kabupaten OKU Timur Sumatera Selatan,” jelas Djakfaruddin.
“Di samping itu, perwakilan LPDB-KUMKM dari satuan tugas wilayah Sumatera Utara juga menghubungi secara langsung KSP Arta Karya Bersama untuk menyosialisasikan mengenai dana bergulir yang menawarkan tarif layanan rendah dibanding lembaga pembiayaan lainnya,” tambahnya.
Ia mengatakan, pihaknya memperoleh pinjaman pertama pada 2012 dan pinjaman kedua pada 2023 lalu.
“Kedua pinjaman tersebut berdampak signifikan pada peningkatan kualitas usaha KSP Arta Karya Bersama. Di sisi lain, terlihat pula dari peningkatan jumlah anggota, keuntungan atau laba, serta pendapatan atau omzet. Yang terpenting adalah bertambahnya kepercayaan anggota dan masyarakat kepada KSP Arta Karya Bersama,” kata Djakfaruddin.
“Karena selain suntikan permodalan LPDB-KUMKM, KSP Arta Karya Bersama juga memiliki strategi dalam meningkatkan produktivitas usaha dan mencegah gagal bayar anggota. Koperasi juga terus melakukan pengawasan internal secara ketat, konsisten menjalankan SOP yang ditetapkan pada AD/ART, serta melakukan pendekatan kepada anggota secara berkala,” lanjutnya.
Ia menambahkan, koperasi yang berdiri sejak 2004 ini juga mengapresiasi kinerja dan sinergi selama ini dengan LPDB-KUMKM, serta pembinaan yang dilakukan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Oku Timur Sumatera Selatan terhadap koperasi.
Dengan adanya sinergi tersebut, Djakfaruddin berharap agar seluruh koperasi di Indonesia dapat lebih berpengaruh besar terhadap perekonomian di tanah air.
“Dengan total anggota sebanyak 3.450 orang dan jumlah karyawan sebanyak 31 orang, KSP Arta Karya Bersama berharap agar dapat memaksimalkan penyaluran pinjaman kepada anggota,” tutur Djakfaruddin.
“Harapannya melalui LPDB-KUMKM, seluruh koperasi di tanah air dapat mengakses dan memanfaatkan pinjaman murah dari pemerintah guna kemajuan usaha dan kemakmuran anggota,“ imbuhnya.