LMAN Klaim Hasilkan PNBP Rp3,7 Triliun di 2023

LMAN klaim hasilkan PNBP
LMAN atau Lembaga Manajemen Aset Negara/dok.medcom

PeluangNews, Jakarta – LMAN atau Lembaga Manajemen Aset Negara mengklaim berhasil membukukan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) senilai Rp3,7 triliun sepanjang 2023. Angka tersebut melampaui target PNBP yang dipatok sebesar Rp1,4 triliun.

“Selama 2023 LMAN dapat capai target PNBP Rp3,7 triliun, itu bukan jumlah sedikit. Oleh karena itu, kami melihat peran LMAN yang strategis, kami dorong LMAN terus melakukan inovasi layanan,” ujar Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Rionald Silaban dalam keterangan persnya, di kantor LMAN, Jakarta, Selasa (23/1/2024).

Perolehan PNBP 2023 itu berasal dari PNBP properti senilai Rp1,2 triliun dan PNBP treasury senilai Rp2,5 triliun. Nilai penerimaan tersebut didapat oleh Badan Layanan Umum (BLU) Kementerian Keuangan itu dari hasil optimalisasi aset yang dilakukan sepanjang tahun.

Setidaknya per 2023 lembaga ini mengelola sebanyak 302 aset yang terdiri dari Kilang LNG Arun, Kilang LNG Badak, 151 unit apartemen, 105 ruko atau gudang, 16 gedung, 20 tanah, dan 8 rumah.

Dari total aset yang dikelola itu, 115 aset di antaranya telah berhasil dioptimalisasi, terdiri dari 52 unit aparetemen dan 63 aset non apartemen. Lembaga ini turut memanfaatkan platform AESIA untuk mendorong optimalisasi aset tersebut.

“Tahun lalu kita luncurkan AESIA. Itu aset Indonesia, di mana K/L atau pemda dipersilakan menggunkan platform untuk mendorong optimalisasi aset dengan platform tersebut,” kata Rionald.

Direktur Utama LMAN Basuki Purwadi di kesempatan yang sama mengatakan, selain berkontribusi terhadap PNBP, LMAN juga mendukung penghematan biaya untuk mendukung kegiatan pemerintahan.

“Kami juga melakukan cost savings, itu adalah kalau ada aset kelolaan LMAN yang digunakan oleh K/L atau institusi tertentu untuk melaksanakan tugasnya, mereka tidak harus keluarkan uang sepeser pun. Karena dia digunakan untuk melaksanakan tusinya. Nilai cost savings selama 2023 adalah Rp115 miliar,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Basuki, pihaknya juga secara tak langsung berperan memberikan efek berganda (multiplier effect) dari optimalisasi aset yang dilakukan. Itu dilakukan dengan memberikan dampak sosial ekonomi dengan nilai mencapai Rp51 miliar.

“Aset kelolaan LMAN (juga) digunakan oleh mitra yang kita tidak mengenakan biaya 100%, tetapi ada faktor penyesuainya. Karena biasanya yang pakai UMKM dan lainnya, yang perlu dibantu. Selama 2023, nilainya sebesar Rp51 miliar,” jelasnya. (Aji)

Exit mobile version