hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Littleyum, dari Ibu Rumah Tangga Yang Terinspirasi Sang Ayah

JAKARTA—Kharismawati patut jadi contoh bagi ibu rumah tangga yang ingin memiliki pendapatan di luar penghasilan suami. Warga Pondok Pinang, Jakarta ini juga terinspirasi almarhum ayahnya seorang pengusaha daerah yang gigih membantu sesama yang membutuhkan pekerjaan.

Sejak 2015 mantan karyawati sebuah bank ini terjun ke dunia wirausaha dengan mendirikan brand kuliner bernama Littleyum. Awal peluncurannya pada 2015, Littleyum memproduksi bolu pisang, bolu ketan, bolu tape dan brownies coklat.

Kemudian berganti menjadi pempek dan tekwan di pertengahan 2016 karena pangsa bolu mulai menurun.  Pada 2017, Littleyum sempat mengisi salah satu kantin di sekolah tinggi ilmu ekonomi Ahmad Dahlan wilayah Ciputat untuk jenis produk tekwan, pempek dan makanan berat sop iga.

Pada 2020 ini, Kharisma akhirnya memilih menetap untuk membuat cake dan roti (bakery). “Pada tahun ini juga  ketika pandemi merebak, niat saya untuk memiliki pendapatan pribadi di luar penghasilan suami, terkikis melihat situasi tetangga yang membutuhkan pekerjaan,” ujar Kharisma kepada Peluang, Kamis (29/10/20).

Selain itu seiring berjalan waktunya Kharisma dan suaminya berpikir ke depan untuk lebih serius dan matang menjalankan usaha.  Pada akhirnya memilih jenis roti unyil sebagai produk utama, sementara cake menjadi produk sampingan.

“Mengapa roti unyil?  Pemikirannya kala itu simpel, karena jenis roti ini terbilang premium yaitu hanya didapat di Bogor dan sebagai makanan oleh oleh. Akhirnya kita berfikir jika jenis roti ini didapatkan dengan mudah maka potensinya sangat besar,” ungkap dia.

Keunggulan dari roti littleyum adalah tanpa bahan pengawet. Jika dilihat roti yang dijual bebas dipasaran mampu bertahan hingga  satu minggu, tentunya pengawet sangat kuat bermain pada produk tersebut.

“Littleyum mengedepankan slogan ‘fresh from the oven’ kami menjamin bahwa roti littleyum aman dan baik untuk dikonsumsi mulai dari balita hingga dewasa,” papar Kharisma.

Sejak 2019 konsep dan pemasaran lebih dimatangkan sehingga mampu berkiprah pada sektor UMKM.  Kharisma terjun ke dunia roti dan cake awalnya dengan alat seadanya, yaitu bermodal oven tangkring dan mixer jenis turbo.

“Animo pelanggan yang baik sehingga kurun waktu tiga bulan kami berinvestasi pada mesin mixer untuk kapasitas yang lebih besar yaitu planetary mixer getra dan oven double deck yang bisa dipakai pada produksi roti partai besar,” tambahnya.

Jika diasumsikan dengan mesin pendukung yang sudah memadai untuk dikalkulasi sebagai modal awal yang dibentuk adalah sekitar 20 juta rupiah.

Nama Littleyum sendiri mengandung makna lezat, yaitu potongan dari kata ” yum yum” dengan konsep ukuran kecil dari produk ditambahkan kata ‘little’ sehingga munculah kata littleyum

Jenis produk utama littleyum adalah roti unyil varian rasa coklat, coklat keju, keju manis, keju asin, pisang coklat, pisang keju, kismis, sosis dan smoke beef. Dengan tambahan produk yaitu roti unyil jumbo (jenis roti dengan ukuran lebih besar dari roti unyil namun lebih kecil dari ukuran roti yang dijual bebas), klapertart, korean garlic bread,lemon cake dan nastar.

Untuk harganya bervariasi dimulai dari Rp4.000 sampai dengan sampai dengan Rp110.000 tergantung jenis produknya.Namun saat ini yang menjadi primadona adalah roti unyil pada harga Rp35 ribu per kotak untuk isi 20 pcs dengan jenis varian yang telah disebutkan.

“Untuk roti sendiri per bulan kita berproduksi sekitar 15-20 kilogram tepung dengan omzet bersih rata rata per bulan adalah 2- 3 juta rupiah, adapun kondisi pandemi justru mendongkrak penjualan littleyum sendiri karena sistem pemasaran secara mitra, media sosial dan online shop,” tutur Kharisma lagi.

Sejauh ini area Littleyum baru mencangkup Jakarta, Depok, Tangerang. Kharisme mengikuti program pemberdayaan wirausaha dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sekitar 2017.

“Banyak manfaat yang saya terima mulai dari pelatihan produksi-pengemasan-pemasaran, kemudahan pembuatan surat izin usaha, kemudahan dalam pengajuan sertifikasi halal MUI dan terakhir bantuan permodalan,” Kharisma mengakui.

Pandemi tidak membawa kendala pada usaha. Justru permintaan meningkat di kala pandemi, mungkin karena banyak yang WFH sehingga banyak membutuhkan cemilan sehat untuk keluarga.

“Rencana bisnis ke depan untuk Littleyum adalah memasarkan lebih luas secara offline  seperti brand roti roti besar yang sudah memiliki agen keliling  (swanish, sari roti). Dan tentunya konsep mitra usaha (reseller) yang akan lebih diperluas,” pungkasnya (Irvan Sjafari).

pasang iklan di sini