JAKARTA—PT Wijaya Karya (Wika) persero mengumumkan rencananya melakukan divestasi pada sejumlah ruas yang menjadi aset perusahaan pada 2022.
Hanya saja Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Wika Ade Wahyubelum dapat menyebutkan ruas tol mana saja yang akan dilakukan divestasi.
“Kita berencana melakukan divestasi hanya saja saat ini pembicaraan masih tahap pendahuluan,” ujar Ade dalam Public Expose Live 2021 di Jakarta, Rabu (8/9/21).
Kondisi pandemi menyebabkan divestasi tahun depan baru dilakukan tahun depan. Ade mengungkapkan persero udah membuka pembicaraan dengan sejumlah mitra strategis yang menyatakan ketertarikannya terhadap ruas-ruas tol milik Wika.
“Prosesnya sudah mulai dari sekarang, sudah pembicaraan dengan beberapa mitra stategis yang berminat terhadap divestasi tol yang kita miliki,” ungkap Ade.
Divestasi sejumlah ruas tol menjadi bagian dalam rencana perusahaan untuk tidak tergantung pada sektor infrastruktur. Wika mencoba beralih sektor energi dan industrial plant yang mencakup bisnis minyak dann gas, mekanik elektrikal EPC, processing gas plant, minyak mentah dan distribusi pipa gas, fasilitas industri, dan fabrikasi baja.
Sementara Direktur Human Capital dan Pengembangan Wika Mursyid mengatakan Wika akan lebih fokus menggarap pasar mining dan metal ke depan sesuai arahan dari Kementerian BUMN. Pihaknya telah membentuk divisi engineering untuk menuju hal tersebut.
“Kita juga akan memperluas portofolio di bidang infrastruktur yang selama ini didominasi jalan tol yang sudah cukup banyak pemain, kita masuk ke infrastruktur lain seperti Bandara Hang Nadim, Batam; dan sistem penyediaan air minum (SPAM) Jatiluhur I, Jawa Barat,” tutup Mursyid.