hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Daerah  

Libur Panjang, Diprediksi Puncak Arus Kendaraan Menuju Luar Kota Terjadi Malam Ini

Ilustrasi | Foto: Tirto.

PeluangNews, Jakarta – Libur panjang pekan ini, pada hari Kenaikan Yesus Kristus diperkirakan banyak masyarakat yang bepergian untuk berlibur ke luar kota.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Komarudin memperkirakan puncak arus keberangkatan menuju luar Jakarta akan terjadi pada Kamis (29/5/2025) malam ini.

Warga Jakarta khususnya diprediksi akan ke luar kota untuk memanfaatkan libur panjang tersebut.
“Dimungkinkan hari ini, sore atau malam hari, merupakan puncak keberangkatan masyarakat yang akan menuju ke luar kota,” kata Kombes Komarudin kepada wartawan, Kamis (29/5/2025).

Dia mengungkapkan, untuk mencegah terjadinya kemacetan, personel polisi lalu lintas telah disiagakan di titik-titik rawan kemacetan.

“Kami masih akan bersiaga sampai dengan nanti malam yang kami prediksi selain (kemacetan) dari kemarin ya,” ujar dia.

Komarudin mengaku sebanyak 754 personel Ditlantas Polda Metro Jaya dikerahkan untuk berjaga di libur panjang akhir pekan ini.

Sejumlah titik yang diprediksi akan ramai pengunjung adalah lokasi wisata dan ruang publik yang biasa dikunjungi masyarakat.

“Di antaranya kilometer 10 akses yang menuju ataupun keluar Jakarta. Kemudian juga titik-titik wisata seperti Ancol dan juga Ragunan, termasuk juga beberapa (lokasi) aktivitas seperti Bundaran HI,” katanya.

Sebelum ini kemacetan terjadi pada Rabu (28/5/2025) sore hingga malam hari karena adanya peningkatan volume kendaraan di sejumlah jalan di Jakarta.

Peningkatan kemacetan itu, lanjut dia, terjadi karena berbagai hal, termasuk penyempitan jalan di beberapa ruas jalan tertentu.

Selain itu, para pekerja disebut banyak memilih pulang lebih awal untuk menyambut libur panjang Kenaikan Yesus Kristus.

Kombes Komarudin membantah kemacetan yang terjadi padi Rabu (28/5) sore lantaran adanya penutupan arus imbas kunjungan kenegaraan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

“Kepala Negara yang datang kemarin yang seharusnya mendapatkan prioritas penuh justru malah ini tidak bisa dilakukan. Karena memang volume saat itu yang memang sangat luar biasa,” tutur Komarudin, menandaskan. []

pasang iklan di sini