octa vaganza

Libur Kuliah, Milenial Bandung Ini Inovasi Sepeda Listrik

BANDUNG-–Taufiqul Rahman membuktikan slogan kota Bandung sebagai kota kreatif benar-benar nyata. Buktinya saat lliburan kuliah di Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) ini mampu menciptakan sepeda listrik bertajuk “Vector”.

Karya warga Jalan Sariwates, Kelurahan Antapani Kidul, Kecamatan Antapani inimampu berjalan hingga kecepatan 60 km/jam.

Hebatnya, Taufiqul mampu merakit sepeda dari nol sampai mampu digunakan hanya membutuhkan waktu 14 hari saja.

“Saya  merakit dan memanfaatkan barang bekas untuk membuat sepeda tersebut. Dua minggu itu mulai dari nol. Kerangka, kelistrikannya dan sistem, seperti software,” ucap Taufiqul dalam keterangan tertulisnya, Senin (15/3/21).

Untuk bahan, ia memanfaatkan bahan bekas di bengkel. Seperti frame sepeda yang ia manfaatkan kembali.

“Bahan bekas itu seperti besi yang ada di bengkel dimanfaatkan juga. Kelistrikannya saya buat sendiri juga,” tambahnya.

Berbeda dengan sepeda listrik seperti biasanya, ia merancang sepeda ini mulai dari kecepatan, keamanan dan kenyamanannya. Untuk kapasitas listrik mencapai 1.000 Watt.

Tak hanya itu, meskipun masih prototipe, fitur keamanannya juga canggih.

Mulai dari finger print, menggunakan kartu, remote dan terkontrol mengunakan aplikasi di ponsel cerdas.  Dengan daya baterai 1.000 Watt, tak perlu lama melakukan isi ulang listrik. Cukup 2,5 jam saja baterai sudah penuh dan bisa digunakan kembali.

“Pengisian listrik sekitar 2,5 jam itu sudah full. Saya buat simpel. Di sepeda tinggal pasangkan kabel dan masukan ke sumber listrik,” jelasnya.

Lebih kerennya lagi, ia pun menciptakan aplikasi agar mengetahui posisi sepeda. Aplikasi ini bisa digunakan ke sepeda yang lainnya.

“Bisa mengontrol aktivitas sepeda juga bisa kontrol letak sepeda. Jadi fitur keamanan ini bisa menjamin kondisi sepeda dengan GPS,” tambahnya.

Pria yang hobi berpetualang ini  mengaku sejak kelas 4 Sekolah Dasar sudah menyukai teknologi kelistrikan. Sedangkan ia kuliah di jurusan Teknik Fisika.

Taufiqul sebagai pemuda merupakan contoh bagi masyarakat khususnya pemuda untuk tetap berinovasi.

“Umur muda itu berkarya. Dimanfaatkan dengan baik, jangan menyesal diakhir. Karena waktu muda itu harus mengambil risiko untuk berinovasi menghasilkan karya,” pungkasnya.

Exit mobile version