hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Lewat EFF 2022, KemenKopUKM Pertemukan 12 Startup dengan Venture Capital

Jakarta (Peluang) : EFF 2022 menjadi solusi bagi startup untuk mendapatkan akses pendanaan dan pengembangan bisnis.

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenKopUKM) menggelar Closing Event and Intimate Gathering bagi Founder Startup Finalis Entrepreneur Financial Fiesta (EFF) 2022 di Jakarta, Senin (19/12/2022) malam setelah setahun penuh melakukan coaching.

Dalam gelaran EFF 2022 ini, terdapat 10 finalis startup. Di antaranya Kukerja, Inspigo, Byru, Nectico, Bangbeli, Bengkel Mania, Automa, AturKuliner, Surplus, dan DotX, serta 2 special startup yakni Accesive.id dan Hear Me dengan 42 venture capital partners dan 115 matchmaking. 

Adapun dua startup yakni Surplus dan Bengkel Mania mendapatkan early stage fund.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan, keberadaan aplikasi digital akan sangat membantu pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk menjalankan bisnisnya.

“Harus diakui potensi bisnis UMKM besar dan membutuhkan bantuan aplikasi digital untuk akses pembiayaan, sumber daya manusia yang terampil, suku cadang, dan lainnya. Kita memiliki 64,2 juta UMKM yang tumbuh dan butuh aplikasi digital untuk tumbuh dan berkembang,” kata Teten.

Teten berharap kegiatan EFF ini terus dilaksanakan setiap tahunnya sebagai upaya menumbuhkembangkan start up digital Indonesia, lalu menghubungkannya dengan investor. 

“Melalui kegiatan ini diharapkan para finalis dapat mendapatkan investor-investor yang berkomitmen menumbuhkan start up,” ujar Teten.

Lebih lanjut, Teten mengatakan, ke depan pemerintah juga perlu mempresentasikan permasalahan yang dialami oleh UMKM agar dapat diatasi oleh para pengembang startup.

“Kita juga akan presentasi problem UMKM dan kesempatan bisnisnya, karena masih banyak yang belum terselesaikan,” ujar MenKopUKM.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah menambahkan EFF 2022 menjadi solusi alternatif bagi startup untuk mendapatkan akses pendanaan dan pengembangan bisnis.

“Matchmaking yang telah dilaksanakan diharapkan dapat menjadi peluang bagi startup untuk membuka akses pendanaan yang dibutuhkan serta relasi bagi para founders untuk berbagi pengalaman berbisnis,” kata Siti Azizah.

Siti Azizah berharap, EFF selanjutnya dapat menjaring startup dari lebih beragam sektor dan berbagai wilayah di Indonesia, serta memberikan lebih banyak akses pendanaan untuk pertumbuhan bisnis modelnya.

Sementara itu, Coach EFF 2022 Italo Gani menegaskan, EFF merupakan wadah yang menarik karena startup-nya dibutuhkan oleh pelaku UMKM dan berbeda dengan program lainnya. Fokus dari gelaran ini juga dalam upaya empowering UMKM.

“Ini seharusnya menjadi wadah menarik karena dibutuhkan dan berbeda dengan program lainnya. Program ini juga bermanfaat bagi founder startup karena mereka punya bekal untuk bertemu venture capital,” ucap Italo Gani.

Ia menjelaskan, program ini berjalan cukup lama, dengan penyeleksian ketat dan kemudian dipilih 10 startup dan 2 spesial startup. 

“Dari awal sampai one to one meeting with venture capital. Kami berhasil menggaet 42 venture capital dan kebanyakan dari luar negeri. Jadi ini juga empower investor asing ke Indonesia,” pungkasnya.

pasang iklan di sini