hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Legislator Dorong Desa Wisata Punjulharjo Rembang Jadi Destinasi Mandiri dan Berkelanjutan

Legislator Dorong Desa Wisata Punjulharjo Rembang Jadi Destinasi Mandiri dan Berkelanjutan
Desa Wisata Punjulharjo Rembang yang mengelola Pantai Karang Jahe/dok.ist
Legislator Dorong Desa Wisata Punjulharjo Rembang Jadi Destinasi Mandiri dan Berkelanjutan

PeluangNews, Rembang — Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanty mendorong pengelola Desa Wisata Punjulharjo, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, untuk terus memperkuat sumber daya manusia (SDM) dan ekosistem pariwisata agar mampu berkembang menjadi destinasi wisata mandiri dan berkelanjutan.

“Desa Punjulharjo yang memiliki Pantai Karang Jahe punya potensi besar dengan keindahan alam, kekayaan budaya, dan dukungan infrastruktur yang memadai,” ujar Evita saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis Pengembangan Jejaring Produk Pariwisata di Pantai Karang Jahe, Minggu (5/10).

Acara tersebut dihadiri Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Sri Utari Widiastuti, Bupati Rembang Harno, Wakil Ketua DPRD Rembang Ridwan, Kepala Desa Punjulharjo M. Akrom, serta warga setempat.

Evita menilai, desa wisata yang maju harus memiliki aksesibilitas, infrastruktur, dan atraksi khas yang sesuai dengan potensi lokal. Ia mengapresiasi kemajuan Pantai Karang Jahe yang kini berkontribusi besar terhadap pendapatan asli desa (PADes).

“Potensinya luar biasa. Tinggal peningkatan kapasitas SDM agar masyarakat siap mengelola potensi ini menjadi desa wisata maju dan mandiri,” ujarnya.

Sebagai bentuk dukungan nyata, Evita menyalurkan bantuan CSR sebesar Rp50 juta untuk memperbaiki akses masuk kawasan wisata agar lebih nyaman bagi pengunjung. Ia menekankan pentingnya pengembangan pariwisata yang bersih, tertib, dan berkelanjutan, bukan sekadar mass tourism.

Sementara itu, Bupati Rembang Harno menyambut baik perhatian DPR RI terhadap pengembangan sektor wisata di daerahnya. Beberapa aspirasi masyarakat Punjulharjo, seperti pembangunan breakwater dan penerangan jalan, akan segera ditindaklanjuti bersama.

“Kami sudah usulkan penambahan ratusan titik lampu di lokasi vital, termasuk kawasan wisata,” ujarnya.

Dari sisi pemerintah pusat, Sri Utari Widiastuti menegaskan pentingnya pengembangan desa wisata berbasis masyarakat lokal. “Warga lokal tidak boleh hanya jadi penonton, tapi aktor utama yang memperoleh manfaat ekonomi,” katanya.

Ia menambahkan, Kabupaten Rembang memiliki 27 desa wisata yang terdaftar dalam jaringan nasional Jadesta, dengan Karang Jahe sebagai destinasi unggulan dan tingkat kunjungan wisatawan tertinggi di Jawa Tengah.

“Dengan potensi alam dan budaya yang kuat, Karang Jahe sangat berpeluang menjadi desa wisata mandiri dan destinasi favorit wisatawan mancanegara,” pungkasnya. (Ant)

Baca Juga: Waroeng Semawis Kembali Hidup! Surga Kuliner Malam Semarang Buka Lagi Setelah Setahun Vakum

pasang iklan di sini