octa vaganza

Lazizmu-GoPay Gelar Pelatihan 300 UMKM Berbasis Syariah

JAKARTA— Lazis Muhammadiyah (Lazismu) menggandeng GoPay melatih 300 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) berbasis ekonomi syariah di ekosistem Muhammadiyah.

Pelatihan ini bertujuan  agar dapat mengembangkan bisnis di masa pandemi. Program tersebut membekali peserta dengan keahlian teknologi dan media sosial.

Ketua Badan Pengurus Lazismu  Hilman Latief  dukungan GoPay untuk pelaku usah syariah berada di bawah naungan Lazismu.  dia mengakui pandemi  juga berimbas kepada ratusan usahan UMKM di bawah jaringannya.

“Kita perlu bergandengan tangan untuk bertahan dan bangkit bersama dari masa yang sulit ini,” ujar  dalam keterangan pers, Senin (9/11/20).

Tak lupa Hilman meminta UMKM menunaikan zakat secara digital. Dengan pelatihan ini pelaku usaha mendapatkan wawasan digitalisasi. 

“Mereka dapat memanfaatkan teknologi yang ada untuk menunjang usaha dan mengembangkan ekonomi syariah.

Sementara Managing Director GoPay, Budi Gandasoebrata mengungkapkan GoPay meyakini UMKM berbasis syariah memiliki potensi yang sangat besar. Melalui pelatihan ini, ia berharap para pelaku UMKM dapat melihat peluang baru dunia digital dan memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan usaha dan terus bertahan di masa pandemi.

Peserta dilatih untuk menggunakan teknologi Gojek guna mengembangkan usaha daring. Salah satunya melalui aplikasi Selly yang berupa keyboard ajaib untuk menunjang operasional usaha. Fitur pada aplikasi Selly mempermudah dan mempercepat pemilik usaha dalam memproses pesanan.

Budi mencontohkan, fitur auto text yang dapat dimodifikasi dan disesuaikan untuk mempermudah dalam membalas pesan orderan dari pembeli, pembuatan invoice, cetak label pengiriman, pembayaran nontunai, sampai dengan laporan transaksi.

Pandemi Covid-19 telah mendorong akselerasi transformasi digital termasuk transaksi digital. Data McKinsey pada Juni 2020 menyatakan terjadi peningkatan transaksi e-commerce sebesar 26 persen atau setara 3,1 juta transaksi per hari sejak pandemi berlangsung.

Sayangnya, Data Kementerian Koperasi dan UKM menyatakan bahwa sampai saat ini baru delapan juta UMKM atau sekitar 13 persen dari total populasi UMKM di Indonesia yang memanfaatkan teknologi digital untuk berjualan.

Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Muh. Anwar Bashori menyampaikan perlunya sumber pertumbuhan baru di tengah perkembangan perekonomian global yang melemah dan diperparah pandemi Covid-19.

“Ekonomi dan keuangan syariah, salah satunya peran UMKM halal memiliki potensi peran besar,” ucap Bashori.

.

Exit mobile version