Lantmannen, koperasi produsen yang tidak saja mempunyai bisnis pertanian dan makanan jadi, tetapi juga sektor energi, real estate.
Sepanjang sejarah kami tak lepas ladang dan garpu tanah. Kami sadar bahwa kami hidup dari tanah, untuk menghasilkan makanan dan energi yang membuat kami hangat, Demikian diungkapkan para petani Swedia yang bergabung dalam koperasi Latmannen.
Para petani Swedia mulai merintis koperasi pada akhir abad ke-19 ketika mereka perlunya bekerja sama untuk mengatur pasokan gabungan dan transportasi produk mereka ke kota-kota dan mendapatkan harga dan mengeluarkan biaya yang ekonomis.
Namun baru pada 1905 Svenska Lantmännens Riksförbund, nama lengkapnyaberdiri di Stockholm. Hugo Hamilton, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Distrik Gävle, ditunjuk sebagai Ketua. Hampir lima decade berselang, koperasi ini baru mulai berkembang pada 1950 setelah diuji badai depresi dan tekanan akibat Perang Dunia ke II.
Tujuan utama dari koperasi awal adalah untuk meningkatkan kontrol kualitas, mengurangi harga pembelian dan biaya transportasi dan memfasilitasi pertukaran pengalaman antara petani. Pertama-tama, asosiasi lokal dibentuk, kemudian diikuti dengan pembentukan mitra dagang yang lebih besar dan langkah selanjutnya sering kali adalah membentuk asosiasi regional di tingkat kabupaten.
Kini Lantmännen adalah koperasi pertanian dan pemimpin Eropa Utara di bidang pertanian, mesin, bioenergi, dan produk makanan. Koperasi ini dimiliki oleh 19.000 petani Swedia dan menyerap 10.000 karyawan. Anggota di seluruh negeri terhubung ke Lantmännen secara langsung atau anggota salah satu dari 22 asosiasi lokal.
Koperasi berkontribusi pada profitabilitas peternakan atau ladang pertanian milik anggota dan memaksimalkan pengembalian modal mereka dalam asosiasi. Pada saat yang sama koperasi ini terlibat dari benih hingga panen, makanan jadi, bahkan pakan ternak kami, serta menciptakan energi biofuel.
Latmannen mempunyai sejumlah usaha terpisah (spin off), mulai dari bisnis makanan kemasan, unit bisnis Lantmännen Unibake. salah satu grup toko roti terbesar di Eropa dengan 36 toko roti di 21 negara. Unit usaha ini memasarkan produk roti beku dan segar untuk pasar ritel dan layanan makanan di lebih dari 60 pasar di seluruh dunia.
Selain itu lantmannen juga mempunyai bisnis properti atau real estate. Bisnis ini memberikan sumbangan laba sebelum bunga (EBIT) 200 juta Swedish Krona pada kuartal I 2021, jauh di atas kuartal-kuartal 2019 dan 2020 yang rata-rata sekitar 150-an. Lantmännen Real Estate adalah salah satu perusahaan properti besar Swedia dengan 150 properti investasi di 80 lokasi.
Properti yang dijalankan terdiri dari, tempat komersial, seperti kantor, toko, bengkel dan gudang. Bisnis ini juga mencakup Lantmännen Agrovärme yang memasok pemanas distrik dan pemanas siap pakai.
Unit bisnis lainnya ialah energi, biofuel, penghasil etanol dengan unit bisnis bernama Lantmännen Biorefineries, sektor yang tidak terlalu terdampak pandemi Covid-19. Produksinya antara 550 hingga 650 euro per seribu liter antara 2020 hingga 2021. Bahkan pernah melonjak di atas 750 euro. Sebagai 1 euro setara dengan Rp16 ribuan rupiah. Pada kuartal I sektor ini meraup pendapatan sekitar 500 juta Swedish Krona (SEK)
Lantmannen dan berbagai unit bisnisnya beroperasi di lebih dari 20 negara dan omzet tahunan rata-rata sekitar 45 miliar SEK. Sebagai catatan 1 SEK sekitar Rp1.658,38.
Seperti halnya pada bisnis lain Lantmannen terdampak oleh pandemi Covid-19. Meskipun secara umum koperasi ini mampu bertahan dan tetap stabil. Pada kuartal pertama 2021 Lantmannen mencatat penjualan bersih untuk sektor makanan anjlok 8 persen dan pertanian turun 5,1 persen dibandingkan kuartal pertama 2020. Namun untuk sektor energi meningkat tipis 0,2 persen (tabel bisnis).
Di luar pandemi, koperasi ini bersiap menghadapi tantangan lain yang menimpa anggotanya. Lantmannen memproyeksikan sektor pertanian pada 2021 ini panen gandum mencapai 5,6 juta ton, lebih rendah dari panen tahun 2020 dan sedikit lebih rendah dari rata-rata lima tahun terakhir.
Mikael Jeppsson, Kepala Unit Gabah di Lantmännen Mikael Jeppson mengatakan, petani telah mengoptimalkan upaya yang diperlukan untuk memaksimalkan hasil berdasarkan kondisi. Lantmännen berharap dapat mengambil alih dan menangani panen dengan cara terbaik. “Antara lain, itu berarti menyiapkan kapasitas besar untuk penerimaan, pengeringan, dan penyimpanan gabah – dan secara logistik siap menerima panen petani Swedia,” ujar Mikael dalam laporan teranyar koperasi ini.
Dia mengungkapkan, tiga puluh persen dari produksi biji-bijian Swedia diekspor, memberikan pendapatan ekspor yang penting dan menciptakan stabilitas dalam hal swasembada. Gandum adalah produk ekspor terbesar, diikuti oleh malting barley dan menir. Selain itu Lantmannen juga mengekspor komoditas babi ke negeri Tiongkok (Irvan).