hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Energi  

Laba Bersih Elnusa Melonjak 42%

Peluang News, Jakarta — PT Elnusa Tbk (ELSA), anak perusahaan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina, berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp713,67 miliar, meningkat 42% dibandingkan dengan perolehan tahun sebelumnya yang sebesar Rp503,13 miliar.

Pertumbuhan ini sejalan dengan peningkatan pendapatan usaha yang mencapai Rp13,39 triliun pada Desember 2024, atau tumbuh 7% dibandingkan tahun 2023 senilai Rp12,56 triliun.

Direktur Keuangan Elnusa Stanley Iriawan mengatakan pencapaian ini didorong oleh kontribusi kuat dari tiga lini bisnis utama, yaitu penjualan barang dan jasa distribusi dan logistik energi yang memberikan kontribusi terbesar sebesar 51%, diikuti oleh jasa hulu migas terintegrasi sebesar 38%, serta jasa penunjang migas sebesar 11%.

“Peningkatan kinerja ini mencerminkan strategi optimalisasi operasional dan efisiensi telah berhasil diterapkan secara konsisten oleh perusahaan, sehingga turut berkontribusi dalam memperkuat fundamental bisnis,” ujarnya melalui keterangan pers yang disampaikan pada Jumat (21/3).

Sejalan dengan kinerja positif yang dicatatkan sepanjang tahun 2024, Elnusa berhasil meningkatkan posisi kas akhir tahun (ending cash) sebesar Rp2,95 triliun, meningkat 42% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp2,08 triliun.

Per Desember 2024, EBITDA Elnusa tumbuh 13% menjadi Rp1,45 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2023, dengan EBITDA margin naik dari 10% menjadi 11%.

“Kenaikan ending cash ini mencerminkan ketahanan finansial dan pengelolaan arus kas yang lebih optimal, memungkinkan Elnusa untuk tetap fleksibel dalam mendukung ekspansi bisnis serta menghadapi dinamika industri energi di masa depan,” ujarnya.

Pada periode tersebut, arus kas dari operasi Elnusa juga mengalami peningkatan menjadi Rp1,75 triliun, naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp1,39 triliun, mengindikasikan efisiensi operasional dan strategi pengelolaan modal kerja yang lebih baik, lanjut Stanley.

Secara khusus, pada lini bisnis jasa hulu migas terintegrasi, pertumbuhan signifikan Elnusa dicatatkan oleh lini bisnis Geoscience & Reservoir Services (GRS) dan Engineering, Procurement, Construction, Operation & Maintenance (EPCOM).

Lini bisnis GRS berkontribusi atas pendapatan usaha yang melonjak hingga 85% dari periode sebelumnya diikuti dengan pertumbuhan laba kotor sebesar 138% YoY . Sementara itu, EPCOM juga mengalami pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 33% diikuti dengan pertumbuhan laba kotor sebesar 7% YoY.

Peningkatan ini mencerminkan keberhasilan strategi perusahaan dalam pengelolaan proyek energi dengan fokus pada efisiensi biaya dan mutu operasional. Dari sisi lain, pada segmen penjualan barang dan jasa distribusi dan logistik energi juga menunjukkan kinerja yang solid, Hampir seluruh unit bisnis mencatatkan kontribusi positif, terutama dari Transportasi, Fuel Petrochemical Services, Joint Operation & Infrastructure, serta Retail Bahan Bakar dan Pelumas.

Laba bersih dari segmen penjualan barang dan jasa distribusi dan logistik energi ini tumbuh 21%, dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh efisiensi dari sisi operasional dan peningkatan volume proyek serta meningkatnya aktivitas masyarakat yang berdampak pada peningkatan konsumsi BBM dan Avtur.

Perusahaan itu optimistis menghadapi tahun 2025 dan siap terus berkontribusi dalam penguatan ekosistem energi nasional.

“Ke depan, Elnusa akan terus mengembangkan kapabilitas untuk terus berkontribusi secara berkelanjutan dalam mendukung ketahanan energi nasional dan memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.”

 

pasang iklan di sini