hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Laba Bank Bukopin Melonjak 40%

Pada tahun ini, Perseroan akan fokus padaperbaikan kualitas kredit, peningkatan produktivitas, dan mengoptimalkan proses digitalisasi. Penyaluran kredit akan fokus pada sektor ritel dan sektor konsumer dengan membidik kredit pensiunan dan kredit kendaraan bermotor.

PT Bank Bukopin Tbk, berhasil melalui 2018 dengan pencapaian kinerja yang positif dengan mencatatkan laba sebelum pajak sebesar Rp216 miliar, tumbuh 77,59% dibanding 2017 Rp122 miliar. Laba bersih sebesar Rp190 miliar, tumbuh 40% dibanding tahun sebelumnya Rp136 miliar.

Pencapaian bottom line tersebut merupakan dampak dari strategi perusahaan yang berjalan dengan baik. Menurut Direktur Keuangan dan Perencanaan Bank Bukopin, M Rachmat Kaimuddin, pada 2018 Perseroan fokus pada perbaikan rasio kecukupan modal, kualitas kredit dan mengelola biaya overhead. “Pada 2018, Perseroan berkonsentrasi menyiapkan fondasi yang kokoh untuk memacu pertumbuhan berkelanjutan di tahun-tahun berikutnya,” ujar Rachmat dalam siaran pers.

Tercatat rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) Bukopin meningkat 2,89% menjadi 13,41% pada 2018 dibanding 2017 sebesar 10,52%. Kualitas kredit yang direpresentasikan dengan angka kredit bermasalah (non performing loan/NPL) net turun menjadi 4,75% pada 2018 dari 6,37% di 2017.

Sementara penyaluran kredit sebesar Rp66,44 triliun dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp76,15 triliun sehingga total aset Bank Bukopin sebesar Rp95,64 triliun. Mayoritas penyaluran kredit disalurkan ke sektor ritel, yaitu UKM sebesar Rp29,8 triliun dan konsumer Rp15,6 triliun. Penyaluran kredit sektor komersial sebesar Rp21,90 triliun.

Struktur DPK Perseroan terdiri dari Giro sebesar Rp10,04 triliun, Tabungan Rp19,92 triliun, dan Deposito Rp46,19 triliun. Sehingga rasio dana murah (Current Accoun Saving Account/CASA) pada 2018 meningkat 1,94% dari 37,41% di 2017 menjadi 39,34% pada 2018.

Rachmat menambahkan, pada 2018 Perseroan melakukan aksi korporasi dengan right issue. Sehingga permodalan Bank Bukopin menjadi lebih kuat dengan pemegang saham terdiri dari PT Bosowa Korporindo mewakili swasta, Kopelindo mewakili unsur koperasi, serta KB Kookmin yang merupakan perusahaan jasa keuangan terbesar di Korea mewakili unsur global.

Pada tahun ini, Perseroan terus memacu pertumbuhan kinerja melalui perbaikan kualitas kredit, peningkatan produktivitas, dan mengoptimalkan proses digitalisasi. Selain itu, Perseroan akan meningkatkan optimalisasi dari produk-produk inovatif salah satunya  Flexy Bill yaitu pembayaran tagihan listrik untuk pelanggan korporasi.

Direktur Konsumer Bank Bukopin Rivan A. Purwantono mengatakan, Perseroan akan memperkuat sektor ritel. Selain itu, Perseroan akan meningkatkan penyaluran kredit personal terutama di segmen pensiunan dan kredit kendaraan bermotor dengan bersinergi bersama PT Bukopin Finance. “Pada tahun lalu kami telah meluncurkan produk dan layanan andalan berbasis digital seperti tabungan Wokee dan rebranding PPOB menjadi Bukopinet. Pada tahun ini produk dan layanan tersebut akan terus diperkuat,” ujar Rivan. (Kur)

pasang iklan di sini