Peluang News, Jakarta – Dalam mengelola suatu usaha, permodalan menjadi hal yang paling penting atau krusial.
Tidak terkecuali koperasi, usaha kerakyatan yang digadang-gadang sebagai soko guru ekonomi nasional ini kerap menghadapi tantangan di setiap masanya.
Sama halnya seperti salah satu koperasi yang ada di wilayah Gresik, Jawa Timur, yaitu Koperasi Konsumen Warga Semen Gresik (KWSG).
Kendati demikian, tantangan-tantangan itu tak langsung menyurutkan KWSG untuk berdiam diri dan menunggu bantuan.
Sebab, melalui sosialisasi dan bimbingan teknis Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, koperasi itu mengetahui mengenai fasilitas pembiayaan dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM).
Informasi mengenai layanan LPDB-KUMKM yang memberi pembiayaan bertarif rendah ini pun langsung ditindaklanjuti dengan pengajuan permohonan proposal dan mendapatkan dana bergulir pertama kali 2022.
Kemudian, KWSG kembali mendapat akses pembiayaan yang kedua dari LPDB-KUMKM pada tahun 2024.
Ketua KWSG, Mohammad Agus Arif Fakihudin mengatakan, pertimbangan memilih LPDB-KUMKM dalam mendukung permodalan usaha KWSG ini dikarenakan sebagai upaya meningkatkan profitabilitas dan menambah pendapatan (revenue) dengan margin pembiayaan yang kompetitif.
Bahkan, tercatat hingga Desember 2023, KWSG sendiri telah memiliki total anggota sebanyak 3.883 orang, jumlah karyawan sebanyak 512 orang, dengan satu kantor pusat, dan 66 kantor cabang.
“Setelah mengakses pembiayaan LPDB-KUMKM, koperasi menunjukkan peningkatan dari sisi usaha dan kelembagaan, yang di antaranya seperti peningkatan profitabilitas, perbaikan cashflow dengan margin yang kompetitif, serta perbaikan current ratio,” ujar Agus.
“Rencana penambahan pembiayaan LPDB-KUMKM ke depan juga telah dibicarakan, khususnya untuk modal kerja dan investasi. Dana tambahan tersebut mendukung pengembangan core bisnis KWSG, di antaranya, gudang, truk, dan forklift,” tambahnya.
Guna meningkatkan produktivitas usaha dan mencegah terjadinya gagal bayar, Koperasi Konsumen Warga Semen Gresik pun selalu berpedoman kepada Standar Operasional Prosedur (SOP) perusahaan baik transaksional, tata kelola, maupun mitigasi risiko.
“Yang di antaranya melalui MoU, sistem plafond kredit, jaminan, tata kelola cash flow yang baik, serta kerja sama dengan biro informasi kredit,” jelas Agus.
“Sedangkan untuk pembiayaan kepada anggota, KWSG melakukan MoU dengan Instansi (Perusahaan) tempat anggota bekerja dalam membayar angsuran melalui potong gaji dan dicover oleh jaminan asuransi. Dengan menjalankan SOP tersebut, KWSG hingga saat ini tidak pernah mengalami gagal bayar dan tercatat memiliki kolektabilitas pembiayaan yang baik,” tambahnya.
Lebih lanjut, koperasi yang berdiri pada 1963 ini telah menerapkan sistem aplikasi digital untuk anggota maupun kegiatan bisnis, seperti aplikasi untuk layanan kepada anggota yaitu kartu anggota digital, yang berfungsi sebagai kartu belanja, penukaran SHU anggota dan informasi saldo simpanan dan pinjaman anggota pada aplikasi SIC Prosperity berbasis Android dan IOS.
“Selain itu, aplikasi digital untuk operasional perusahaan di antaranya, program aplikasi untuk seluruh operasional bisnis, program SIFINA yang berintegrasi sistem aplikasi akuntansi dan keuangan, dan program FUNTASTIC untuk mencatat transaksi pelanggan dan point reward,” terang Agus.
“Lalu, ada pula program VISIT SALES untuk kunjungan sales ke toko pelanggan, program CHAMPIONSHIP sebagai program perhitungan poin reward sales, program aplikasi AsSICtant untuk penagihan, pengajuan penambahan plafon kredit pelanggan dan biaya operasional unit, presensi pegawai berbasis web-based mobile, serta program SIPANDU untuk arsip digital,” lanjutnya.
Tak hanya itu, digitalisasi dan teknologi yang diterapkan KWSG saat ini juga menggunakan server internal dan cloud security berfungsi sebagai pengamanan aplikasi dan perlindungan data anggota (data lose prevention).
Selain inovasi digitalisasi, lanjut Agus, KWSG juga mendapatkan pembinaan dari Kementerian Koperasi dan UKM, Diskoperindag Kabupaten Gresik, Dekopinda Gresik, dan DiskopUKM Provinsi Jawa Timur.
Dengan demikian, maka kehadiran LPDB-KUMKM sangat diharapkan dan ditunggu oleh masyarakat khususnya pelaku usaha koperasi.
“Sebab, dana bergulir dari LPDB-KUMKM diharapkan dapat terus berlanjut dengan menawarkan margin yang lebih kompetitif dan tenor pembiayaan yang lebih panjang,” tutur Agus.
Profesionalitas, integritas, dan kredibilitas LPDB-KUMKM dalam melayani proses pengajuan proposal pembiayaan hingga pemanfaatan dana memberi kesan sangat baik bagi kami.
“Untuk ke depannya, KWSG berharap kerja sama dengan LPDB-KUMKM dapat menjadikan KWSG menjadi koperasi yang progresif dan terkemuka di Indonesia,” imbuhnya.
Selain itu, KWSG akan terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan guna memberikan nilai tambah terbaik bagi anggota, karyawan dan pemangku kepentingan.
Hingga saat ini, KWSG telah menjalankan best practice dalam digitalisasi proses bisnis, mengembangkan SDM yang profesional, produktif, kredibel, serta berorientasi pada perbaikan yang berkelanjutan.