Jakarta (Peluang) : Perbankan belum mendukung pelaksanaan usaha peternakan di bidang pembibitan.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan), Nasrullah mengatakan ada tiga hal yang menjadi tantangan utama dalam mengembangkan sektor usaha peternakan. Salah satunya adalah masih rendahnya minta pelaku usaha di bidang pembibitan.
“Perbankan belum mendukung pelaksanaan usaha di bidang breeding ini. Dianggap mungkin investasi panjang dan lainnya,” ujar Nasrullah.
Menurutnya, Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan untuk sektor peternakan belum cukup menyokong perkembangan bidang usaha ternak Indonesia. Adapun realisasi akad KUR di sektor peternakan hingga 7 Desember 2021 Rp14,77 triliun atau 98,08 persen dari target Kementan yang sebesar Rp15,05 triliun. Realisasi KUR tersebut diakses oleh 436.146 debitur. Dana digunakan untuk usaha produktif pembibitan dan budidaya sapi, ternak perah, kambing atau domba serta unggas.
Sedangkan kebutuhan daging sapi dan kerbau mencapai 669.731 ton di tahun 2021, dan tahun ini kebutuhan diperkirakan naik menjadi 711.885 ton. Produksi daging sapi dan kerbau dalam negeri di tahun 2021 sebesar 423.443 ton, dan di tahun 2022 diperkirakan naik tipis menjadi 437.317 ton.
Agar sektor peternakan Indonesia berkembang dengan maksimal hingga bisa menekan serbuan ternah dan daging ternak impor menurutnya, dibutuhkan kerja sama dari semua elemen.”Kalau kita hanya mengandalkan APBN tidak akan selesai, maka harus dilakukan langkah-langkah strategis,” tegasnya.
Selain pembibitan dan permodalan, tantangan lainnya menurut Nasrullah adalah sumber indukan ternak yang bisa diintroduksi untuk bisa dikembangkan di Indonesia. (S1).