
Peluang News, Jakarta – Kualitas beras BUMD pangan Jakarta, PT Food Station Tjipinang Jaya, masih jauh dari standar mutu premium. Pasalnya, setelah dilakukan uji lab sebanyak 34 kali, beras milik Food Station (FS) yang beredar di pasar belum memenuhi kualitas standar yang sesuai.
Utuk itu DPRD DKI Jakarta meminta PT Food Station Tjipinang Jaya, serius untuk menjual beras dengan standar mutu premium dengan melakukan kontrol ketat standar kualitasnya.
“Food station kedepan harus lebih profesional terkait pengelolaan beras. Beberapa rekanan yang ingin bermitra persyaratan yang sudah ditentukan tidak ada yang lolos. Kami sebagai mitra kerja BUMD mendapat laporan bahwa telah 34 kali melakukan pengujian ternyata tidak ada yang lolos satupun terkait pengujian kualitas,” ujar Anggota Komisi C DPRD Provinsi DKI Jakarta Andyka, dalam keteranngan tertulisnya, di Jakarta, Senin (6/5/2024).
Lantaran itu, Andyka mendesak, FS untuk memperketat kontrol pemenuhan standar beras sebelum diedarkan. Jangan sampai beras yang dipasarkan ternyata belum mampu memenuhi standar kualitas premium.
Pengelola Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bidang pangan ini, diharapkan Andyka, segera berbenah dan menjual produk dengan kualitas terbaik sesuai standar yang telah ditetapkan.
“Untuk itu kita meminta profesionalismenya harus dikembalikan jangan seperti kemarin-kemarin, karena faktor kedekatan secara personal saja kemudian itu yang digandeng sebagai mitra, akhirnya kita bisa melihat kualitas berasnya juga tidak memenuhi standard,” ucap Andyka dengan tegas.
Menurutnya, BUMD pangan Jakarta ini mampu memenuhi kualitas beras dengan standar mutu premium, bukan tak mungkin kota lain melirik dan menawarkan kerjasamanya.
“Kita berharap dengan adanya perbaikan, perubahan, Food Station akan menjadi yang lebih baik, lebih bagus, dan bisa berkompetisi dengan BUMD yang lain. Bahkan kami berharap bahwa Food Station ini mampu menyiapkan beras bukan hanya di Jakarta saja tapi juga nasional,” tutur Andyka.
Sementara, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Karyawan Gunarso mengatakan pihaknya akan lebih profesional dalam pengawasan kualitas beras.
“Insya Allah ini bagian dari assesment dan evaluasi yang akan kami lakukan, mungkin nanti ini masalah profesionalisme pelaksana QC di lapangan menjadi bagian pembinaan kami di lapangan terkait tata kelola dan proses produksi,” kata Gunarso. (Aji)