hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

KSU Syariah BMT Al Muhajirin Desak LPDB-KUMKM Segera Cairkan Dana Bergulir Rp2,5 Miliar Tahun Ini

Peluang, Jakarta – Koperasi Serba Usaha (KSU) Syariah BMT Al Muhajirin di Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah berharap, fasilitas pencairan dana bergulir dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) untuk tahap kedua sebesar Rp2,5 miliar segera dicairkan di 2023. Hal tersebut sangat mendesak buat kebutuhan anggota akan modal kerja.

“Dengan kian meningkatnya kebutuhan anggota akan modal kerja mendorong koperasi mengajukan Kembali pembiayaan ke LPDB-KUMKM. Setelah memenuhi persyaratan, pada tahun 2022 koperasi mendapat guliran dana dari LPDB-KUMKM sebesar Rp5 miliar, melalui pencairan dua tahap. Tahap pertama diperoleh pada September 2022 sebesar Rp2,5 miliar, dan tahap kedua sebesar Rp2,5 miliar akan dicairkan pada tahun 2023. Pinjaman ini merupakan fasilitas pembiayaan ketiga yang diterima koperasi dari LPDB-KUMKM,” jelas General Manager KSU Syariah BMT Al Muhajirin Hairi di Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Dia menambahkan, koperasi sebelumnya telah mendapatkan pinjaman LPDB-KUMKM di tahun 2011 dan tahun 2015, namun kedua pinjaman tersebut telah lunas. Dengan mempertimbangkan pembiayaan yang lebih murah dan lebih menantang saat mendapat bantuan, sehingga menjadi alasan koperasi mengajukan pinjaman kembali ke LPDB-KUMKM.

“Bantuan pembiayaan tersebut menjadi penyempurnaan terhadap aspek legalitas koperasi pada sistem Online Single Submission (OSS). Faktor-faktor tersebut yang membuat koperasi memilih LPDB-KUMKM sebagai lembaga pembiayaan dibanding lembaga pembiayaan lainnya,” ujar Hairi.

Lebih lanjut dia menyampaikan, KSU Syariah BMT Al Muhajirin telah membuktikan keberhasilan dan sepak terjangnya melalui piagam penghargaan “Koperasi Berprestasi se-Indonesia Timur” dari Kementerian Koperasi dan UKM saat peringatan Hari Koperasi ke-72 tahun 2019.

Pencapaian tersebut menurut Hairi, diperoleh melalui kerja keras dan usaha yang panjang, diantaranya berupa pelatihan-pelatihan kepada anggota setiap tahun, peningkatan kapasitas pengelola melalui program sertifikasi, serta upaya-upaya meningkatkan kompetensi pengurus melalui bentuk kerja sama dengan perhimpunan Baitul Maal wat Tamwil (BMT) di seluruh Indonesia.

Kemudian setelah usaha kerja keras peningkatan kompetensi KSU tercapai, Hairi mengakui, pihaknya juga bersinergi secara intensif dengan Pemerintah Daerah, Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Banggai, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Tengah, Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK) Pusat dan PINBUK Provinsi Sulawesi Tengah.

Bahkan secara intensif melakukan koordinasi dengan Dinas Koperasi dan UKM dan LPDB-KUMKM sebagai pihak yang menyalurkan dana bergulir berupa pinjaman/pembiayaan dengan tarif layanan rendah.  (alb)

pasang iklan di sini