Cukup dengan membayar Rp1 juta di awal dan angsuran pembiayaan sebesar Rp27.700/hari, anggota sudah dapat mendaftarkan diri menjadi calon jamaah haji di wilayah kerja Sulsel.
Antusiasme masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk berhaji terus meningkat setiap tahun. Bahkan, di kancah nasional, provinsi Sulsel menjadi pemilik waiting list terpanjang dengan waktu 43 Tahun.
Ada 2 penyebab utama mengapa minat haji di Sulsel sangat tinggi. Pertama, sebagai simbol meningkatnya ketakwaan dengan memenuhi rukun islam yang kelima dan kedua sebagai simbol status sosial dan ekonomi. Selain itu gelar haji bagi orang Bugis Makassar adalah gelar tertinggi dalam kehidupan yang sudah membudaya.
Melihat potensi tersebut KSPPS Bakti Huria Syariah (BHS) melakukan pengembangan produk dengan singkatan “PROHAJ” Porsi Haji. Produk ini merupakah hasil kolaborasi antara BHS dengan PT Bank Panin Dubai Syariah.
“Untuk memfasilitasi anggota dalam melaksanakan ibadah haji, kami melihat dengan daftar tunggu sepanjang 43 tahun tentu tidak ada lagi ruang untuk masyarakat berpenghasilan menengah jika tidak dilakukan pendaftaran sejak dini, oleh karenanya koperasi khususnya BHS harus hadir untuk membantu anggota pada layanan tersebut itulah sesungguhnya fungsi kami, hadir untuk memberi solusi,” ujar Andi Amri, Ketua Pengurus BHS.
Produk “PROHAJ” didesain dengan simpel, murah dan mudah. Setiap anggota hanya membayar Rp1.000.000 diawal serta angsuran pembiayaan yang murah sebesar Rp27.700/hari. Anggota sudah dapat mendaftarkan diri menjadi calon jamaah haji di wilayah kerja Sulsel.
Tak bisa dipungkiri bahwa di tengah situasi perekonomian yang tidak stabil dibutuhkan cara-cara baru agar gerakan koperasi tetap bertumbuh. Salah satu yang menjadi keputusan strategis BHS adalah meningkatkan akselerasi bisnis pada segmen yang membudaya, yakni haji.
Inovasi produk menjadi langkah BHS untuk menang melawan Covid 19. Sebelumnya BHS juga telah meluncurkan produk “Mikro Salam” khususnya pembiayaan Air Minum dan Sanitasi Sehat sebulan yang lalu.
Selain itu, keberhasilan koperasi di tengah lesunya ekonomi nasional terletak pada tingkat partisipasi anggota yang aktif dalam menjalankan prinsip dasar koperasi. Selama ini, BHS telah membuka ruang komunikasi dengan anggota seluas-luasnya untuk saling bersinergi. Hal ini terbukti berhasil dengan meningkatnya kepercayaan dan loyalitas anggota terhadap BHS.
Tanggung jawab koperasi seyogianya menciptakan produk yang dapat dimanfaatkan oleh anggota dengan mudah disamping tetap memperhatikan value added produk tersebut. Hal ini menjadi dasar pemikiran BHS untuk tetap menjaga loyalitas anggotanya.
“Setiap produk memiliki karkateristik masing-masing, dengan keragaman produk yang dimiliki BHS, tentunya berdampak pada kepuasan dan kenyaman anggota yang pada akhirnya secara simultan mempengaruhi pertumbuhan bisnis. Kabar baiknya meski dalam situasi sulit BHS masih mampu bertumbuh dari sisi simpanan sebesar 23% pada kuartal III 2020,” pungkas Andi Amri.







