octa vaganza

KSP Utama Karya Tumbuh Berkembang setelah Lunas Dana Perbankan

Sepanjang tahun buku 2018 Koperasi Simpan Pinjam Utama Karya Jepara Jawa Tengah berhasil menyalurkan pinjaman pembiayaan  kepada anggotanya mencapai Rp374,264 miliar. Dana tersebut bersumber dari simpanan anggota, tabungan masyarakat  dan dana perbankan nol persen.

ABSENNYA penyaluran dana perbankan ke sejumlah koperasi simpan pinjam (KSP) di Jawa Tengah membuat sejumlah usaha KSP limbung. Perbankan memang mengerem kucuran dananya lantaran meningkatnya sejumlah operasional KSP yang mulai kolaps. Kebijakan pukul rata itu juga melanda KSP Utama Karya yang sepanjang tahun 2018 minus pinjaman modal perbankan. Berbeda misalnya dengan tahun 2017 di mana koperasi ini masih mendapat kucuran modal perbankan sebesar Rp48,220 miliar.

“Tahun 2018 kami hanya mengandalkan simpanan anggota  dan tabungan masyarakat yang meningkat signifikan. Ini menunjukkan kepercayaan masyarakat semakin tinggi terhadap koperasi,” kata Ketua KSP Utama Karya Syamsuri usai menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) KSP Utama Karya, Maret lalu di Kudus Jawa Tengah. Syamsuri yang kembali dipercaya memimpin koperasi mantan pedagang kaki lima berusia 26 tahun itu bertekad untuk menggali potensi dana anggota. Karena pengalaman tahun 2018 membuktikan  tanpa adanya dana perbankan KSP Utama Karya mampu menyalurkan pinjaman kepada anggota. 

Jumlah dana disalurkan pun cukup signifikan, meningkat 25,6 persen dibanding tahun 2017 sebesar Rp297,769 miliar.

Menyigi prospek pertumbuhan tahun ini, Syamsuri optimis KSP Utama Karya bakal mampu melewati tahun 2019 yang panas dengan situasi politik ini. Andalannya adalah kepercayaan masyarakat yang semakin tinggi terhadap koperasi yang dipimpinnya. Selain simpanan anggota yang tumbuh 114,2 persen, simpanan masyarakat berupa tabungan berjangka juga mengalami kenaikan hingga 39 persen.

Tahun 2019 ini kami fokus menyasar penghimpunan dana masyarakat, dan kami akan buka lima kantor cabang lagi di sejumlah daerah di Jawa Tengah,” timpal Syamsuri. Per Desember 2018  Koperasi dengan aset Rp455,415 miliar ini sudah memiliki 41 cabang tersebar di seantero Jawa Tengah dengan 1.614 karyawan dan melayani 61.258 anggota.

SERAP ANGKATAN KERJA    

Dalam laporannya saat pembukaan RAT, Sekretaris KSP Utama Karya Suharlan mengatakan koperasinya kian gencar melalukan pengembangan usaha dengan sasaran menumbuhkan angkatan kerja khususnya di Jepara dan umumnya di Jawa Tengah. “Kami ingin mengajak sebanyak mungkin kaum muda untuk berkoperasi dan tidak melulu hanya sibuk berwacana, karena koperasi merupakan ujud nyata dari pemberdayaan ekonomi masyarakat,” ujarnya. Pada bagian lain Suharlan menegaskan KSP Utama Karya menyadari pesatnya pertumbuhan ekonomi digital merupakan hal tidak terhidarkan dari konsekwensi era milienial. Era fintek dengan nama pinjaman online mulai bermunculan.  Namun dampak negatifnya juga ikut mengiringi yaitu maraknya penipuan melalui pinjaman online. “KSP Utama Karya hingga hanya  melayani pinjaman langsung di kantor-kantor cabang kami di seluruh Jawa Tengah, dan kami tidak melayani pinjaman online,” tegas Suharlan.  (Irm)

Exit mobile version