KSP Pintu Air Tertarik Ikut Konsorsium Bangun Penerbangan di Sikka

KSP Pintu Air
Ketua KSP Kopdit Pintu Air Indonesia Yakobus Jano./dok.ist-peluang.

Peluang News, Sikka – Koperarsi Simpan Pinjam (KSP) Pintu Air mengaku tertarik bergabung dalam konsorsium bangun transportasi udara oleh Pemkab Sikka.

Hal ini disampaikan Ketua KSP Pintu Air, Yakobus Jano kepada wartawan terkait tawaran Pemkab Sikka untuk melibatkan pihak koperasi untuk berinvestasi di bidang penerbangan komersil. Demi optimalisasi layanan transportasi udara bagi masyarakat Kabupaten Sikka merupakan hal positif.

Dengan skema kerjasama yang saling menguntungkan, menurut Jano, tawaran tersebut merupakan peluang. Apalagi Pemkab Sikka selaku otoritas yang memberikan garansi berada bersama di dalam konsorsium.

Disinggung soal KSP Pintu Air yang beberapa waktu lalu berencana membeli pesawat komersil sendiri, Jano mengaku memang benar ada rencana tersebut. Namun setelah dilakukan kajian, ternyata manajemen pengelolaanya tidak gampang. Sehingga niat tersebut diurungkan.

“Kalau kita hanya urus sendiri tanpa melibatkan pemerintah juga tidak bisa jalan. Maka itu, kami menyambut positif tawaran konsorsium bersama sepanjang Pemkab Sikka tetap bersama. Tidak mungkin Pemkab Sikka mau ajak untuk merugikan organisasi koperasi kita,” ucap Jano.

Seperti diberitakan sebelumnya, Penjabat Bupati Sikka, Alfin Parera telah melakukan komunikasi dengan 3 maskapai penerbangan; Citilink, Sriwijaya Air (Nam Air) untuk membuka rute Maumere-Denpasar-Surabaya-Jakarta. Belakangan, pihak Air Asia da Wings Air juga tertarik untuk membuka tersebut.

Hal itu mengingat jumlah penumpang setiap hari yang mengakses penerbangan melalui Bandara Frans Seda-Maumere rata rata mencapai 200-250 orang. Dari jumlah tersebut, 40 % nya adalah pebisnis, 30 % pelajar dan 20 % ASN.

Beberapa tahun terakhir, rute tersebut hanya dilayani oleh Wings Air dan Nam Air, namun harus melalui Kupang. Diharapkan dengan adanya kerjasama tersebut nantinya mampu memenuhi kebutuhan transportasi udara bagi masyarakat.

Model kerjasama yang ditawarkan oleh maskapai antara lain dengan pola pola Guaranteed Minimum Revenue (GMR) dimana Pemkab Sikka menyiapkan uang subsidi. Selanjutnya Pola Mandiri yang mengikuti mekanisme pasar.

Dan pola berikutnya adalah penyertaan modal. Dimana Pemkab Sikka menyertakan dana untuk maintenance dan nantinya dana tersebut akan dikembalikan setiap bulan beserta dividennya. (Aji)

Exit mobile version