Peluang, Jakarta – Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Koperasi Kredit/Credit Union (Kopdit/CU) Pintu Air Cabang Adonara, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur menargetkan, capaian aset pada tahun buku 2023 mencapai Rp 50 miliar dengan jumlah anggota 10.000 orang.
“Target kinerja manajemen di TB 2023 yakni total asset harus mencapai Rp 50 miliar, SHU di atas Rp 1 miliar serta pertumbuhan anggota mencapai 10 ribu orang per Desember 2023,” kata Ketua Komite KSP Kopdit Pintu Air Cabang Adonara, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Adrianus Ama Kayan di Jakarta, Minggu (5/2/2023).
Sedangkan dalam jàngka panjang menurut dia, pihaknya juga menargetkan kinerja kantor Kopdit Pintu Air cabang Adonara sebanyak 1 juta orang anggota, dengan aset Rp 5 triliun pada tahun buku 2025.
“Sejak 18 September 2014 atau selama 8 tahun berkarya menunjukan tren perkembangan yang positif,” ungkap Adrianus.
Kinerja pertumbuhan Kopdit Pintu Air Cabang Adonara dapat direalisasikan dari perkembangan data profil per 31 Desember 2022, lanjut dia, tercatat jumlah anggota 6.700 orang dengan total aset yang dibukukan sebesar Rp. 31.139.841.621 dan pinjaman yang beredar sebanyak Rp. 20.461.347.500.
Langkah-langkah meningkatkan capaian target aset dan pertumbuhan anggota menurut dia, dengan terus melakukan sosialisasi atas manfaat dan produk unggulan Kopdit Pintu Air serta memperkuat brand pelayanan hingga ke titik-titik desa/kelurahan, dan titik kumpul di setiap kampung dengan program “Jempola Pintar”. Kini menjadi magnet di Kopdit Pintu Air untuk lebih mendekatkan lembaga pemberdayaan ekonomi ini kepada masyarakat.
“Program Jemput Bola Pelayanan (Jempola) yang didengungkan Ketua Pengurus Yakobus Jano dan General Manager Gabriel Pito Sorowutun akan kita eksekusi dilapangan, karena pola ini sangat membantu warga masyarakat yang benar-benat membutuhkan sentuhan pelayanan yang nyata dan merakyat” tutur Adrianus.
Selain program Jempola, lanjut dia, pihaknya juga memberikan program unggulan baru yang diluncurkan lembaga untuk turut membantu pemerintah memulihkan ekonomi nasional dan geliat UMKM, dengan memberikan pinjaman stimulan berbunga murah kepada anggota untuk mengembangkan usaha ekonomi produktif dengan modal usaha berkisar Rp 3-5 juta.
“Pola ini dianggap efektif untuk mendorong ekonomi lokal tumbuh serta melahirkan pengusaha-pengusaha pemula mengembangkan usaha baru yang murah, mudah dan tidak memberatkan dari semua aspek,” ucap Adrianus.
Dengan program ini diyakini cukup fantastis namun edukatif, karena selain mengajak banyak anggota bergabung, namun juga dapat mendorong geliat ekonomi lokal tumbuh mulai usaha rumah tangga, di pasar-pasar tradisional hingga usaha-usaha mikro kecil yang siap membantu warga yang ingin maju untuk mulai bangkit berusaha.
Adrianus menjelaskan, program Jempola juga cocok dengan kebutuhan anggota di Adonara yang mayoritasnya adalah Nelayan Tani Ternak Buruh (NTTB). Sebagian adalah pelaku UMKM, guru dan sebagian kecil pegawai kantoran dan pengusaha menengah.
Untuk diketahui, Kopdit Pintu Air merupakan koperasi peringkat satu nasional dari sisi jumlah keanggotaan. Total Anggota saat ini mencapai kurang lebih 340.000 orang yang tersebar di 20 provinsi di Indonesia dengan total aset mencapai Rp 1,7 triliun lebih.
Koperasi ini berkantor pusat di Kampung Rotat, Desa Ladogahar, Kecamatan Nita Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur yang dikomandani oleh Ketua Pengurus Yakobus Jano,SM, Ketua Pengawas Bernabas Hening,A.Md dan General Manager Gabriel Pito Sorowutun,S.Ak. (alb)