octa vaganza

KSP MAKMUR MANDIRI Rekrutmen SDM Milenial Andal untuk Kejar Kinerja Pertumbuhan di Tahun 2020

Proyeksi Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diramal membaik mendorong sejumlah pelaku usaha optimistis menyongsong tahun 2020. Demikian pula dengan Koperasi Simpan Pinjam Makmur Mandiri yang mematok kinerja usahanya dengan target pertumbuhan aset Rp700 miliar melalui 160 kantor cabang di 24 provinsi.

ACUAN proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 yang diumumkan Bank Dunia pertengahan Desember lalu cukup menggembirakan, kendati hanya tumbuh sekitar 5,1% namun perekonomian kita bakal mampu bertahan di level 5%. Iklim kondusif itu antara lain ditandai dengan menurunnya tensi politik pasca pilpres, terbentuknya kabinet pemerintahan baru periode 2019-2024 dan pertumbuhan investasi yang diramal bakal pulih. Sedangkan kekhawatiran terhadap perekonomian global yang dipicu perang dagang antara Amerika Serikat dan China juga akan menurun secara bertahap.

“Mengacu pada asumsi Bank Dunia itu serta berbagai proyeksi ekonomi 2020 yang disampaikan sejumlah pakar ekonomi di dalam negeri, kami optimistis laju dunia usaha bakal kondusif, itu sebabnya kami mematok target pertumbuhan yang lebih tinggi dibanding tahun lalu,” kata Ketua Koperasi Simpan Pinjam Makmur Mandiri (KMM) Tumbur Naibaho saat dihubungi PELUANG. Berbincang di sela Rapat Pimpinan KMM 9-11 Desember lalu di Wisma Makmur Mandiri, Metland Tambun, BekasI, Jawa Barat. Tumbur menegaskan, selaku pelaku ekonomi keuangan mikro pihaknya selalu mengambil sikap berhati-hati terhadap perkembangan pasar. Karenanya berbagai sinyal perekonomian menjadi patokan bagi Tumbur dalam mengambil keputusan.

“KMM kini sudah lebih dari 140 cabang, 60 ribu anggota dan aset Rp500 miliar. Kami tidak boleh sembarang ambil keputusan yang nantinya justru mengganggu kinerja koperasi ini,” tuturnya. Dalam rapim yang dihadiri para Koordinator Wilayah KMM dari 20 provinsi itu, Tumbur men-triger timnya untuk meningkatkan target usaha tahun 2020. Pertimbangannya realistis.  Selain mengacu pada proyeksi Bank Dunia, dia juga melihat sinyal positif dari dalam negeri, di mana Bank Indonesia menyatakan  stabilitas ekonomi bakal terjaga karena peningkatan yang akan ditopang oleh permintaan domestik, konsumsi, dan investasi. “Selain itu, laju inflasi 2020 juga ditaksir rendah sekitar  3 persen,  sehingga daya beli masyarakat akan semakin baik,” tukas Tumbur lagi seraya menambahkan untuk mencapai sasaran 2020 itu koperasi pertama yang menggelar RAT via Tele Conference ini bakal merekrut sejumlah SDM andal, umumnya dari kalangan generasi milenial.

EVALUASI KINERJA

Di tempat terpisah, Wakil Ketua KMM Chandra Naibaho menjelaskan Rapim yang berlangsung dua hari itu selain bertujuan untuk mengevaluasi kinerja selama 2019 juga  menyusun rencana kerja 2020. “Kata orang tahun 2020 adalah tantangan riil dalam kita menghadapi era kompetisi digital, karenanya kami libatkan seluruh koordinator wilayah KMM  untuk bersama berbagi ide guna membahas sejumlah langkah dan strategi bisnis KMM  2020,” tuturnya. Rapim yang digelar setiap akhir tahun ini juga jadi temu konsolidasi antar cabang sekaligus pembahasan serta sikap terhadap isu-isu strategis, keuangan dan anggaran, sarana dan prasarana, pemasaran atau promosi.

 Dengan posisi KMM yang saat ini termasuk jajaran 100 Koperasi Besar Indonesia, Chandra menambahkan para pengelola koperasi semakin intens untuk menjaga kinerja agar semakin kokoh menuju posisi koperasi terbaik di tanah air. Lantaran itu, masih kata Chandra, terobosan usaha senantiasa dilakukan, tidak hanya penambahan kantor yang ditarget jadi 160 cabang, juga peningkatan aset, anggota dan program tabungan menarik bagi anggota maupun kalangan masyarakat yang ingin jadi anggota KMM.  (Irsyad Muchtar)

Exit mobile version