hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

KSP Makmur Mandiri Masuk 100 Besar Nasional, Targetkan Aset Rp2 Triliun di 2025

KSP Makmur Mandiri Masuk 100 Besar Nasional, Targetkan Aset Rp2 Triliun di 2025
Ketua Umum KSP Makmur Mandiri Tumbur Naibaho menerima plakat dan sertifikat penghargaan 100 KBI 2025/dok.Peluangnews

PeluangNews, Jakarta– KSP/Koperasi Simpan Pinjam Makmur Mandiri (KMM) kembali mencuri perhatian di kancah nasional. Dengan jaringan yang kini mencapai 195 kantor cabang di 25 provinsi dan total aset sebesar Rp1,353 triliun per akhir 2024, KMM resmi dinobatkan sebagai salah satu dari 100 Koperasi Besar Indonesia 2025, versi Majalah Peluang.

Penghargaan ini diserahkan dalam peluncuran buku 100 Koperasi Besar Indonesia (KBI) 2025 yang digelar di The Trans Resort Bali, Kamis (19/6/2025). Ajang tiga tahunan ini dihadiri ratusan tokoh dan pelaku koperasi dari seluruh Indonesia.

Ketua KMM, Drs Tumbur Naibaho MM, FSAI, yang menerima penghargaan secara langsung, menyatakan bahwa pengakuan ini menjadi pelecut semangat bagi seluruh jajaran pengurus dan anggota koperasi. Apalagi menjelang Hari Ulang Tahun KMM ke 16.

Penghargaan ini menjadi kado terindah menjelang ulang tahun ke-16 KMM. Ini bukan akhir, melainkan tonggak baru untuk terus memperluas manfaat koperasi kepada masyarakat, ujar Tumbur, didampingi jajaran pengurus dan penasihat KMM dari wilayah Bali.

Ambisi Besar: 200 Ribu Anggota dan Aset Rp2 Triliun

Menatap tahun 2025, KMM mengusung target ambisius: menjangkau 200 ribu anggota dan mencatatkan aset sebesar Rp2 triliun. Strategi ekspansi telah disiapkan dengan mendorong setiap kantor cabang menambah 1.000 anggota baru dan menambah jumlah jaringan menjadi 202 cabang.

KMM menjadi contoh nyata bagaimana koperasi bisa bertumbuh dengan model tata kelola yang akuntabel dan modern. Pencapaian ini juga menegaskan peran koperasi sebagai entitas bisnis yang relevan dalam mendorong inklusi keuangan dan pemberdayaan ekonomi rakyat.

100 Koperasi Besar: Wajah Baru Ekonomi Kolektif Indonesia

Majalah Peluang yang memprakarsai pemeringkatan ini, menyebutkan bahwa edisi 2025 menjadi edisi kelima sejak pertama kali diterbitkan pada 2012. Buku ini memuat data dan profil 300 koperasi besar di Indonesia, yang secara kolektif mengelola total aset sebesar Rp96,526 triliun—atau sekitar 35% dari total aset koperasi nasional.

Pemimpin Redaksi Majalah Peluang, Irsyad Muchtar, menyatakan bahwa penyusunan buku dilakukan melalui metode kuantitatif yang ketat, melibatkan audit laporan keuangan serta verifikasi legalitas koperasi.

“Kami ingin membangun narasi baru bahwa koperasi bukan sekadar warisan sejarah, tetapi kekuatan ekonomi riil yang tumbuh dan berdaya saing,” kata Irsyad.

Dalam pemeringkatan tersebut, koperasi diklasifikasikan dalam tiga kategori: 100 Koperasi Besar Indonesia, 100 Koperasi Progresif (dengan pertumbuhan cepat), dan 100 Koperasi Potensial (yang memiliki prospek besar). Selain itu, klasifikasi aset koperasi juga dibagi dalam empat kelompok: di atas Rp2 triliun, Rp1–2 triliun, Rp500 miliar–Rp1 triliun, dan di bawah Rp500 miliar.

KMM bukan satu-satunya koperasi yang menorehkan prestasi, namun keberhasilannya menjadi representasi penting bagi wajah baru gerakan koperasi Indonesia. Di tengah tantangan ekonomi dan dinamika digitalisasi, koperasi seperti KMM membuktikan bahwa transformasi kelembagaan dan manajemen yang modern mampu membawa koperasi naik kelas dan berdaya saing tinggi. (Aji)

pasang iklan di sini